Empat desa di Kecamatan Jaten dan Kebakkramat, Karanganyar, banjir sejak Senin malam.
Solopos.com, KARANGANYAR – Banjir melanda empat desa di Kecamatan Jaten dan Kebakkramat, Karanganyar, sejak Senin (28/11/2016) malam. Hingga Selasa (29/11/2016) siang, banjir belum surut di sejumlah wilayah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Solopos.com hingga Selasa pagi, air luapan Sungai Bengawan Solo itu masih menggenangi sejumlah wilayah di empat desa itu. Di Kecamatan Jaten tiga desa yang terendam adalah Desa Ngringo, Desa Dagen dan Desa Jati sedangkan di Kecamatan Kebakkramat Desa Waru terendam banjir parah.
Di Jaten, sebanyak 36 keluarga di Dukuh Daleman, RT 007/RW 006, Desa Ngringo, mengungsi di Masjid Al Maming Kapohan, Ngringo. Selain Daleman, ada 11 keluarga di Dukuh Dalon, Desa Ngringo, Jaten juga terdampak luapan air Sungai Bengawan Solo.
Perumahan elit yang ada di Puri Taman Sari II Desa Jati, Jaten, juga tidak luput dari luapan air Sungai Bengawan Solo. Sebanyak 25 keluarga mengungsi sejak Senin malam.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, air sudah surut pada Selasa pagi. Sejumlah warga yang kebanjiran mulai membersihkan rumah dan lingkungan sekitar.
Kondisi serupa dialami sejumlah warga yang tinggal di Desa Waru, Kebakkramat. Pantauan Solopos.com, jalan kampung yang menghubungkan Desa Sidodadi, Masaran, Sragen ke Desa Waru, Kebakkramat, Karanganyar tergenang air. Ketinggian air sempat mencapai 50 sentimeter pada Selasa dini hari. Air masih setinggi di bawah lutut orang dewasa hingga Selasa siang.
Sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil nekat menerjang banjir karena enggan memutar melalui jalan besar. Sejumlah anak-anak tidak berangkat sekolah karena seragam dan buku pelajaran tertinggal di rumah yang kebanjiran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar menyiapkan dapur umum di halaman masjid. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar, Nugroho, menyampaikan ketinggian air rata-rata 30 cm hingga 1 meter. Ketinggian air masih sama di beberapa lokasi.
Nugroho menuturkan penanggulangan dan penanganan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan BPBD. Tetapi, seluruh masyarakat berperan sesuai profesi masing-masing. Dia berharap masyarakat membantu kerja pemerintah dalam hal menanggulangi dan menangani bencana.