SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Rencana penyuluhan seputar Human Immunodeficiency Virus (HIV) oleh pihak swasta di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk dipersoalkan pengurus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Gunungkidul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Metacom, Magdalena Dyah Utami mengatakan, pihaknya berencana melakukan penyuluhan pada Sabtu (8/9) pagi berdasarkan permintaan perangkat desa.

“Tapi KPA Gunungkidul meminta penyuluhan kami tidak boleh mendahului acara penyuluhan dari pemerintah,” kata Magdalena kepada Harian Jogja, Selasa (4/9).

Menurutnya, penyuluhan itu rencananya dihadiri sekitar 20 sampai 50 orang. Magdalena mengaku heran dengan permintaan KPA Gunungkidul itu. Semakin sering dilakukan sosialisasi, ujar Magdalena, akan semakin baik. Magdalena mempertanyakan sikap KPA Gunungkidul yang janggal ini.

KDS Metacom merupakan salah satu kelompok yang giat mengadvokasi warga yang terinfeksi HIV. Kelompok ini juga terlibat dalam upaya advokasi seorang bocah positif HIV yang mendapatkan hambatan untuk bersekolah di suatu TK di Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk beberapa waktu lalu.

Sekretaris Pelaksana KPA Gunungkidul Iswandi mengatakan pihaknya tidak melarang acara penyuluhan itu. “Intinya kami tidak melarang, tapi ingin mengatur jadwal penyuluhan,” kata Iswandi ketika dihubungi melalui sambungan telepon.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya