SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pelajar SD (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri batal menerapkan pembelajaran tatap muka bagi SD-SMP yang sedianya dijalankan, September mendatang. Hal ini menyusul melonjaknya jumlah kasus terkonfirmasi positif di Wonogiri.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah, Selasa (25/8/2020), menginformasikan jumlah kasus terkonfirmasi positif di Wonogiri bertambah 19 orang. Meski bertambah sebenarnya statistik epidemiologi Wonogiri tetap berada di zona kuning atau risiko penularan Covid-19 rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hidupkan Kembali Pariwisata, Kemenparekraf Gelar Gerakan BISA dan Pakai Masker

Secara aturan, Wonogiri sebenarnya bisa menjalankan pembelajaran tatap muka. Namun, menurut dia berada di zona kuning belum benar-benar aman lantaran statistik epidemiologi Wonogiri fluktuatif. Bisa saja dalam waktu tertentu tiba-tiba berubah menjadi zona oranye.

Kondisi tersebut merepotkan Pemkab dalam mengambil kebijakan. Apabila pembelajaran tatap muka sudah telanjur dijalankan, lalu beberapa hari kemudian dihentikan atau diberlakukan pembelajaran jarak jauh atau PJJ lagi karena berada di zona oranye, Bupati menyebut justru akan menimbulkan berbagai persepsi.

“Dari pada menimbulkan persepsi [pembelajaran di Wonogiri] dianggap tidak konsisten, rencana pembelajaran tatap muka kami kaji ulang dulu,” kata Bupati.

Selain pertimbangan statistik epidemiologi, rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka dibatalkan karena antara komite sekolah sebagai representasi orang tua/wali siswa dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan belum satu persepsi.

Belum Bulat

Argumentasi masing-masing pihak belum bulat untuk digelar pembelajaran tatap muka. Sesuai ketentuan, kebijakan penerapan pembelajaran tatap muka tidak bisa diambil apabila pihak-pihak terkait belum satu pemahaman.

“Kami fokus berupaya agar tidak terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif dulu untuk saat ini,” imbuh Bupati.

Rencana pembelajaran tatap muka yang batal kali ini merupakan pembatalan kali kedua. Sebelumnya, Pemkab membatalkan rencana tersebut saat tahun pelajaran baru akan bergulir, 13 Juli 2020 lalu. Beberapa lama sebelum tahun pelajaran baru bergulir kasus terkonfirmasi positif di Wonogiri sedikit, bahkan sempat tidak ada.

Dibaca Lur! Ini Dia Bisnis Rumahan untuk Pemula dengan Modal Minim

Merespons kondisi itu Disdikbud menyiapkan skenario pembelajaran tatap muka. Namun, ada satu orang di Sempon, Jatisrono, Wonogiri terkonfirmasi positif Covid-19. Virus yang dibawa orang tersebut menulari puluhan orang di sekitarnya dan para tenaga kesehatan atau nakes RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, RS tempat orang tersebut berobat sebelum dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Sampai akhirnya Pemkab membatalkan rencana pembelajaran tatap muka karena kerawanan penularan Covid-19 dinilai tinggi saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya