SOLO—Harga tanah di sejumlah kawasan di Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa Tengah naik signifikan tiga tahun terakhir. Hal ini seiring gencarnya pengembangan perumahan di daerah Solo bagian utara itu.
Mencuatnya rencana pembangunan wahana permainan dan hiburan Trans Studio dua bulan terakhir turut membuat harga tanah di Mojosongo terus melambung. Hal itu diakui Lurah Mojosongo, Agus Triyono, saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di kantornya, Selasa (1/11). Menurut dia rencana pembangunan Trans Studio telah meningkatkan daya saing wilayah Mojosongo.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Rencana pembangunan Trans Studio pasti ada dampaknya terhadap harga tanah, utamanya di lahan luas yang bisa digunakan untuk Trans Studio. Selain itu secara umum harga tanah juga terus meningkat,” katanya.
Peningkatan harga signifikan terjadi di Mojosongo bagian timur dan barat. Mojosongo timur meliputi Kampung Mipitan dan Kampung Ngemplaksutan. Tiga tahun lalu harga tanah di dua kampung itu di kisaran Rp100.000 hingga Rp150.000/meter persegi. Saat ini rata-rata harga tanah di dua kelurahan tersebut sudah mencapai Rp200.000 hingga Rp250.000/meter persegi.
Tiga tahun terakhir dua kampung itu digunakan untuk relokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo. Pembangunan Jembatan dan Jalan Mipitan diyakini juga mempengaruhi harga tanah di kawasan itu. Begitu juga di kawasan Mojosongo barat, harga tanah melambung sejak dua tahun terakhir. Bila dulu per meter tanah dihargai Rp200.000, sekarang sudah mencapai Rp300.000 hingga Rp400.000/meter. Wilayah Mojosongo barat meliputi Kampung Busukan dan sekitarnya yang juga berkembang pesat menjadi area perumahan.(JIBI/SOLOPOS/kur)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
