Harianjogja.com, SLEMAN- Rencana awal pembangunan shelter Bus Trans Jogja di depan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda DIY berawal ketika pihak UPTD Trans Jogja yang menerima surat dari Kepala RS Bhayangkara Polda DIY bernomor B/117/VIII/2014/RS Bhy tertanggal 15 Agustus 2014.
Dalam surat tersebut berisi permohonan pembangunan shelter baru tepatnya di depan rumah sakit milik institusi Polri tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mendapatkan surat permohonan itu, dengan berdalih pelayanan publik, pihak UPTD Trans Jogja memberikan respon yang ditujukan kepada sopir angkutan Prambanan – Jombor melalui surat bernomor 55/537 perihal pemberitahuan tertanggal 8 September 2014.
Surat yang ditujukan kepada Ketua Koperasi Prambanan, Terminal Prambanan itu berisi, bahwa dalam waktu dekat ini akan dibangun shelter Trans Jogja di sekitar RS Bhayangkara.
Karena itu UPTD Trans Jogja meminta kepada pihak Ketua Koperasi Prambanan khususnya dan seluruh sopir angkutan pada umumnya untuk ikut menjaga keamanan halte tersebut.
Surat itu membuat resah dan gelisah para sopir angkutan Prambanan – Jombor. Mereka pun mendatangi kantor Dishubkominfo DIY Jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Kamis (25/9/2014).
Kepala Dishubkominfo, Budi Antono menanggapi dengan kepala dingin persoalan tersebut. Pihaknya mengapresiasi para sopir yang meminta bertemu langsung tanpa melakukan demonstrasi di jalanan.
Ia bisa memahami perasaan para sopir. Karena itu dalam waktu dekat ia akan menemui Kepala RS Bhayangkara untuk membahas persoalan tersebut.
“Saya bisa memahami aspirasi njenengan semua, percayakan kepada kami, semoga persoalan bisa cepat ada titik temu. Paling tidak besok pagi [hari ini] saya usahakan bertemu dengan pihak RS Bhayangkara,” ungkapnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
