SOLOPOS.COM - Kampus UIN Surakarta di Kartasura, Sukoharjo. (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar dan Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RM Said) Surakarta akan membentuk tim teknis. Tim ini akan membahas hibah lahan milik Pemkab di Karanganyar yang rencananya dibangun kampus UIN tersebut.

Setelah beberapa tahun tidak ada pembicaraan, kedua belah pihak kembali bertemu pada Selasa (4/10/2022) di Kantor Bupati Karanganyar. Pembicaraan tersebut dihadiri langsung Bupati Karanganyar Juliyatmono dan Rektor UIN RM Said, Mudofir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seusai pertemuan, Mudofir mengatakan perlu tindak lanjut dan kejelasan tentang rencana hibah lahan dari Pemkab Karanganyar untuk kampusnya. “Jadi ini adalah tindak lanjut dari pembicaraan sebelumnya yang terhenti. Ke depan akan dibentuk tim teknis untuk mengkaji lebih dalam rencana itu dan bisa lebih cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Juliyatmono mengatakan pertemuan juga dimaksudkan untuk memperjelas posisi Pemkab sebagai penghibah dan UIN RM Said sebagai penerima hibah. Menurutnya, kedua belah pihak saling membutuhkan. UIN RM Said membutuhkan lahan untuk pengembangan, sementara Pemkab butuh kampus untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: Rektor UIN RM Said Sambut Positif Tawaran Bupati Karanganyar 

“Ini untuk memperjelas posisi masing-masing supaya progresnya terus berjalan. Kampus butuh lahan untuk pengembangan dan Pemkab punya impian ada universitas negeri,” ujarnya.

Juliyatmono menilai proses hibah hanya terkendala masalah tata ruang lahan sekitar 8 hektare yang akan dihibahkan yang berada Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, tersebut.

“Sebenarnya hampir tidak ada kendala. Kendalanya hanya masalah tata ruang yang masih ada di Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional [ATR/BPN],” imbuhnya.

Sebagai informasi, wacana pembangunan kampus baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said di wilayah Kabupaten Karanganyar kembali bergulir. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menawarkan lagi lahannya untuk pegembangan kampus yang kini berpusat di wilayah Kartasura, Kabupaten Sukoharjo tersebut.

Baca Juga: Wacana Pengembangan Kampus UIN Raden Mas Said di Karanganyar Bergulir Lagi

Sebelumnya, pembicaraan antara UIN Raden Mas Said dengan Pemkab Karanganyar mandek setelah ada kajian bahwa lahan di Lalung yang akan dihibahkan merupakan lahan hijau dan masuk kategori lahan sawah yang dilindungi (LSD).

Yuli, sapaan Juliyatmono mengatakan pihaknya memberikan kesempatan kepada kampus tersebut untuk memanfaatkan sebagian lahan sawah yang dilindungi tersebut. Syaratnya, kampus harus memulai pembangunan dalam dua tahun setelah diberikannya izin.

Bermanfaat Buat Masyarakat

Ia menjelaskan saat ini di Karanganyar terdapat 20.000 hektare LSD. Lahan tersebut dikhususkan untuk pertanian guna menopang ketahanan pangan. Namun, menurutnya, LSD masih terbuka dengan berbagai kemungkinan, termasuk di antaranya alih fungsi lahan yang tepat, tidak berdampak buruk bagi lingkungan, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Mudofir menyambut gembira penawaran Bupati Karanganyar Juliyatmono atas hibah lahan di Bumi Intanpari untuk pengembangan kampus. Namun demikian, pihaknya tak mau bereuforia menyikapi penawaran tersebut.

Baca Juga: Kampus Negeri Terancam Batal Dibangun di Karanganyar, Apa Alasannya?

“Tentu kami sangat gembira dengan penawaran kembali dari Pak Bupati Juliyatmono tentang pemanfaatan lahan untuk pengembangan kampus kami,” ujarnya, Rabu (31/8/2022).

Menurutnya, penawaran tersebut memang sejalan dengan rencana pengembangan kampus UIN RM Said. Terlebih, pengembangan kampus tersebut dinilai urgen.

Meski demikian, pihaknya tidak mau bereuforia dengan penawaran dari Karanganyar itu. Mudofir mengatakan penawaran tersebut akan ditindaklanjuti secara normatif agar jika gagal lagi tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Pihaknya juga siap segera membangun gedung dalam waktu yang ditetapkan, yakni dua tahun, setelah ada izin nantinya. “Dua tahun sangat bisa karena kami punya kemampuan. Tahun ini kami membangun gedung yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak [PNBP] dan pendapatan kita, yaitu untuk gedung parkir di kampus utama. Ini saja dapat Surat Berharga Syariah Negara [SBSN] Rp32 miliar untuk membangun gedung pendidikan,” ujarnya.

Baca Juga: Cari Pelaku Penganiayaan, Ratusan Warga Geruduk UIN Raden Mas Said Surakarta

Di sisi lain, Mudofir juga mempertimbangkan adanya kendala politik di Karanganyar. “Walaupun bunyinya hibah yang notabene gratis, tapi bisa saja ada kendala politik di sana [Karanganyar] karena harus ada persetujuan DPRD. Bisa saja kemauan Bupati berbeda dengan kemauan mereka. Jadi kami tetap siapkan ruang untuk gagal lagi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya