SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com)– Setelah sempat hidup tenang selama beberapa pekan, warga Desa Pidekso dan tiga desa lainnya di Kecamatan Giriwoyo yang berpotensi tergusur terkait rencana pembangunan Bendungan Pidekso kembali resah. Beberapa hari lalu, tim survei dari pemerintah telah datang untuk melakukan studi kelayakan.

Kepala Desa Pidekso, Widodo, saat dihubungi Espos, Senin (30/5/2011) mengungkapkan kedatangan tim itu memang baru sebatas kulanuwun kepada warga sebelum melakukan studi kelayakan. Namun, kedatangan tim survei itu telah menimbulkan prasangka di kalangan masyarakat bahwa Bendungan Pidekso sudah pasti akan dibangun.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Dengan kedatangan tim itu, warga sekarang berpikir pemerintah akan tetap membangun bendungan itu meskipun sudah ada reaksi penolakan dari warga. Kemarin bahkan sempat ada warga yang mengusulkan untuk melakukan aksi demo, tapi saya cegah,” kata Widodo.

Menurut Widodo, warga memang cukup tenang setelah diberi penjelasan bahwa tim itu dikirim baru sebatas melakukan survei apakah bendungan itu layak atau tidak untuk dibangun di wilayah itu. Namun demikian, dia berharap pemerintah melakukan sosialisasi kembali kepada warga.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro mengatakan tim survei memang telah diterjunkan untuk mulai melakukan studi kelayakan pembangunan Bendungan Pidekso. Namun demikian, dia meminta warga tidak perlu resah. Pihaknya juga memastikan akan ada sosialisasi lebih lanjut.

“Studi kelayakan dilakukan untuk merevisi desain yang disusun pada 1980-an lalu, apakah masih relevan dengan kondisi saat ini atau tidak? Apakah masih cocok dibangun di titik-titik yang ditentukan saat itu atau tidak?” kata Arso, kemarin.

Menurut Arso, ada tiga titik lokasi yang dulu direncanakan untuk pembangunan bendungan. Ketiga titik itu akan disurvei kembali. Setelah dilakukan survei, kata Arso, masih akan dilakukan sosialisasi untuk melihat reaksi warga, apakah setuju atau tidak dengan rencana itu.

Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD, Sutrisno meminta Pemkab tidak memaksakan pembangunan bendungan itu. Pemerintah juga diminta membuat perencanaan yang matang. Selain reaksi warga, pemerintah diminta melihat manfaat bendungan itu secara ekonomis bagi warga.

“Tujuan dibangun bendungan itu kan untuk mengurangi aliran sedimentasi Waduk Gajah Mungkur. Tapi apa harus berbentuk bendungan? Apa tidak bisa dibangun cek dam dalam jumlah banyak?” katanya.

Seperti diberitakan, pembangunan Bendungan Pidekso telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014. Namun rencana itu mendapat reaksi keras berupa penolakan dari ratusan warga di empat desa di Giriwoyo yang berpotensi tergusur. Awal April lalu, warga empat desa itu menggelar rapat bersama dan menyampaikan penolakan dalam bentuk tertulis, ditandatangani oleh kepala empat desa yakni Pidekso, Tukulrejo, Gedongrejo, dan Bulurejo. (shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya