SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Rencana mogok angkutan oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) mendapat respons keras dari kalangan komunitas dan pelanggan bus di Soloraya.

Mogok operasional akan menghambat mobilitas puluhan ribu warga di Jogja, Solo dan Semarang. Pengurus Bus Mania Community Solo, Arif Sholihin, menyampaikan Bus Mania Community pernah melakukan studi sederhana mengenai potensi warga yang melakukan mobilitas dengan bus di wilayah Jogja, Solo dan Semarang. Bus Solo-Jogja, rata-rata ada 20 unit yang beroperasi setiap harinya. Dengan perjalanan pulang pergi, maka asumsinya ada 40 unit bus dan kapasitas masing-masing bus minimal 30 orang. Dari satu trip itu akan ada 1.200 warga yang melakukan mobilitas Solo-Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu baru perhitungan untuk bus ekonomi, belum bus eksekutif, patas dan sebagainya. Potensi pasar Solo-Semarang dan Jogja-Semarang juga lebih besar. Dan belum diperhitungkan dengan potensi penumpang dari Jawa Timur, seperti Sumber Kencono Group, Sumber Selamat, Mira dan sebagainya, yang rata-rata mencapai enam unit bus per jam,” kata Arif, kepada Solopos.com, Kamis (11/4/2013).

Arif sebenarnya sangat keberatan dengan rencana aksi mogok tersebut. Tetapi, di satu sisi pihaknya juga sangat menyesalkan kondisi kelangkaan solar yang akhirnya memaksa pengusaha bus harus mogok operasi. “Kami tidak mendukung maupun menolak rencana mogok itu. Tapi kami berharap, pembuat kebijakan mengenai solar ini segera merespons tuntutan pengusaha bus dan menyelesaikan masalah kelangkaan solar,” kata Arif.

Arif mengatakan, dampak kelangkaan solar ini sudah sangat dirasakan pengguna jasa angkutan umum. Menurutnya, dalam pekan ini mulai terjadi penumpukan penumpang di Terminal Tirtonadi dan sejumlah halte pemberhentian bus, karena bus-bus mulai mengurangi operasional armada.

Anggota Raya Fans Community, Remana Nugroho, keberatan dengan rencana mogok Organda. Pihaknya lebih mendesak pemerintah agar segera menambah pasokan solar, sehingga aksi mogok angkutan tidak harus terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya