SOLOPOS.COM - Petugas Dinkop UKM Perindag Sragen Kunto Widyastuti (kiri) berdialog dengan petugas toko terkait stok minyak goreng di salah satu toko ritel di Sragen Kota, Sragen, Kamis (17/3/2022). (Istimewa/Dinkop UMK Perindag Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Rencana operasi pasar (OP) 7.500 liter minyak goreng di tiga kecamatan di Sragen, yakni Sidoharjo, Kalijambe, dan Masaran terancam batal. Terbitnya Surat Kementerian Perdagangan No. 84/PDN/SD/03/2022 tertanggal 16 Maret 2022 perihal Pendistribusian Minyak Goreng menjadi penyebab.

Dalam surat yang diterima Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Dinkop UKM Perindag) Sragen itu ada instruksi penghentian OP minyak goreng. Pasalnya, pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi sesuai mekanisme pasar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Surat tersebut keluar setelah adanya Surat Edaran (SE) Menteri Perdagangan No. 9/2022 tentang Relaksasi Penerapan Harga Minyak Goreng Sawit Kemasan Sederhana dan Kemasan Premium.

Baca Juga: Simsalabim! Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah di Swalayan Karanganyar

Pengawas Perdagangan Dinkop UKM Perindag, Kunto Widyastuti, akhirnya menunda pelaksanaan OP minyak goreng yang sedianya dilakukan Kamis (17/3/2022) ini di Sidoharjo. Alokasinya 2.500 liter.

Kunto sudah berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memastikan adanya pembatasan OP minyak goreng itu. Untuk sementara pihaknya baru menyampaikan penundaan OP kepada kecamatan yang menjadi sasaran.

“Untuk pembatalannya kami menunggu surat dari Bulog. Padahal kecamatan dan desa pasti sudah persiapan untuk OP. Bulog sendiri tidak berani distribusi barang setelah muncul SE Mendag dan Surat Kemendag itu. OP di Wonogiri pun juga ditunda,” ujarnya.

Padahal sudah jauh hari Dinkop UKM Perindag Sragen merencanakan OP minyak goreng di Sidoharjo pada 17 Maret 2022, Kalijambe pada 22 Maret 2022, dan Masaran 24 Maret 2022 dengan alokasi masing-masing 2.500 liter.

Baca Juga: Ketua DPRD Karanganyar Curigai Ada Penimbunan Minyak Goreng

Kunto juga menindaklanjuti surat Kemendag itu dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko ritel di Sragen Kota dan sejumlah agen grosir. Ada dua tim yang bergerak.

“Kebetulan saya ikut tim yang ke toko ritel. Ada lima toko ritel yang kami lihat. Memang minyak goreng kemasan mulai dipajang tetapi stok belum banyak. Harganya rata-rata Rp23.900/liter. Tetapi ada yang jual Rp24.000/liter. Di Pasar Bunder Sragen harga minyak kemasan juga Rp24.000/liter,” jelasnya.

Kunto menjelaskan berdasarkan SE Mendag No. 9/2022 itu menjelaskan untuk harga eceran tertinggi (HET) minyak kemasan Rp14.000/liter dicabut. Tetapi HET untuk minyak goreng curah justru dinaikan, dari Rp11.500/liter menjadi Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg.

Baca Juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Pedagang Kulonprogo Kecewa

Seorang karyawan Toko Luwes Sragen, Rosa, mengaku mulai menjual minyak goreng curah dengan harga sesuai anjuran pemerintah, yakni Rp15.500/kg mulai Rabu (16/3/2022). Harga jual per liter, sebut dia, Rp14.000/liter.

“Sebelumnya harganya juga ikut anjuran pemerintah Rp12.800/liter. Sekarang stoknya menipis dan masih order ke Surabaya,” jelasnya saat ditemui wartawan, Kamis siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya