SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Oleh: Aries Susanto

Pemuda itu melangkah dengan kepala merunduk. Seragam biru tua bernomer 29 dan celana kolor masih membalut tubuhnya. Ia mencoba memalingkan mukanya ketika kamera wartawan membidiknya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak ada sepatah kata yang terucap dari bibirnya, selain rasa sesal. “Saya menyesal, Pak,” ujar dia di hadapan Kasatreskrim Klaten, AKP Edy Suranta S di Mapolres Klaten, Sabtu (11/12).

Darmadi, pemuda asal Sukoharjo Kota itu masih ingat betul hari Jumat (26/11) dua pekan lalu. Hari itu, dia dan calon istrinya semestinya duduk bersanding penuh bahagia di singgasana pernikahan.

Namun, angan-angan itu tiba-tiba meruap begitu saja ketika dirinya ditangkap aparat kepolisian Klaten beberapa hari sebelum hari H pernikahannya.

“Dia kami tangkap di rumahnya bersama kawannya yang juga penjambret,” kata Edy.

Darmadi, pemuda yang masih berusia 21 tahun itu memang mengakui bahwa dirinya telah empat kali melakukan aksi jambretnya. Bersama rekan setianya, Sutarman, ia sungguh terlatih memepet pengendara bermotor terutama kaum perempuan di tempat sepi.

Ibarat tupai yang melompat ke sana kemari, Darmadi telah menjelajah di Kecamatan Juwiring, Trucuk, dan Polanharjo demi merampas tas dari pemiliknya. Kelihaiannya melompat mencari mangsa seakan kian tak bisa dihentikan ketika aparat kepolisian disangkanya tak mengendusnya.

Ia bahkan mulai kian nekad ketika hari H pernikahannya telah di depan mata. “Saya nyari kerja nggak dapat-dapat. Padahal, mau nikah. Akhirnya, ketika diajak teman njambret, ikut saja,” akunya.

Darmadi mungkin lupa bahwa sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan serapat mungkin ia membungkus aksi nekadnya itu, lama-lama juga akan terendus.

Alhasil, atas perbuatannya itu ia bukan saja terjatuh, namun juga tertimpa tangga. Calon isterinya, juga keluarganya serasa tertampar menahan malu tak terperikan mengetahui dirinya adalah seorang penjambret.

“Sekarang, calon isteri dan keluarganya tahu semua. Mereka akhirnya memutuskan sepihak rencana pernikahan kami,” tuturnya pelan.

Darmadi, kini harus rela meringkuk di penjara Mapolres Klaten yang pengap. Ia bukan saja kehilangan calon istri yang lama ia damba untuk bisa mendampingi hidup serumah dalam suka atau duka itu. Dia juga mulai merasakan hari-hari depannya yang terasa suram seperti tanpa harapan itu….

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya