SOLOPOS.COM - Presiden FIFA Gianni Infantino (kanan) didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyapa sejumlah awak media setibanya di Kantor PSSI di Jakarta, Selasa (18/10/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa)

Solopos.com, JAKARTAPSSI menunggu lampu hijau dari pemerintah untuk melanjutkan Liga 1 2022/2023 yang dihentikan sementara sejak 2 Oktober 2022 lantaran terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Sementara menanti perkembangan, Iriawan mengatakan PSSI konsentrasi untuk mempersiapkan kompetisi tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memiliki beberapa pilihan terkait Liga 1 ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami terus berkoordinasi karena izinnya dari pemerintah,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Jakarta, Jumat (28/10/2022), seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Iwan Bule Mangkir dari Panggilan Polisi Kasus Kanjuruhan

Liga 1 2022/2023 ditambah Liga 2 dan Liga 3 rencananya digelar lagi pada akhir November 2022 atau setelah Gugus Tugas Transformasi Sepak Bola Indonesia menelurkan aturan baru terkait keamanan dan keselamatan di stadion.

Gugus tugas itu beranggotakan perwakilan dari FIFA, AFC, PSSI, pemerintah Indonesia dan Polri. Akan tetapi, sampai berita ini diturunkan, belum ada titik terang soal jadwal tersebut.

Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan bentukan pemerintah mengeluarkan rekomendasi soal keberlanjutan liga-liga di Indonesia. Tim yang diketuai Menkopolhukam Mahfud Md itu merekomendasikan agar Liga 1, 2 dan 3 Indonesia tidak diizinkan berlangsung selama belum ada perubahan signifikan tentang tata kelola kompetisi oleh PSSI.

Baca Juga: Tuntut Keadilan Tragedi Kanjuruhan, Ribuan Aremania Kembali Turun ke Jalan

TGIPF, dalam dokumen yang dikeluarkan pada 14 Oktober 2022 itu, juga merekomendasikan jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka, akibat peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya