SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO – Keceriaan anak-anak langsung tertangkap mata saat memasuki kawasan sekolah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (LPAUD) Permata Ilmu di wilayah RT 002/RW 009 Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Selasa (18/6/2019).

Anak-anak bermain perosotan, ayunan, dan mainan di halaman sekolah. Mereka terlihat gembira dan tertawa lepas. Beberapa guru tampak mendampingi mereka bermain. Salah satunya Hastuti Dwi Hapsari, 31, yang dengan telaten mendampingi anak didiknya tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sesekali Hastuti mengingatkan anak-anak agar mereka berhati-hati agar tidak terjatuh. Tak mudah memang menjadi guru PAUD. Dibutuhkan tenaga ekstra dan kesabaran lebih saat mendampingi anak-anak. Terutama tingkah polah anak-anak aktif berlarian ke sana ke mari saat bermain. “Kuncinya sabar menghadapi anak-anak. Karena mereka masih usia anak-anak yang memang polahnya jauh lebih aktif,” kata Hastuti ketika berbincang dengan Solopos.

Enam tahun Hastuti mengabdikan dirinya sebagai guru PAUD. Setiap harinya, Hastuti bekerja mulai pukul 07.30 WIB-13.00 WIB. Hastuti mengampu anak-anak kelompok usia lima tahun-enam tahun atau taman kanak-kanak (TK) B dengan jumlah 18 siswa. Para siswa TK B ini diampu oleh dua orang guru, artinya satu orang guru mengampu sembilan orang. Honor yang diterima dari pihak sekolah hanya Rp200.000 per bulan atau jauh dari upah minimum kabupaten (UMK).

Beruntung dia mendapatkan tambahan insentif yang dikucurkan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Sukoharjo senilai Rp300.000 per bulan.
Kabar Pemkab akan menambah besaran insentif senilai Rp100.000 per bulan pun membawa angin segar bagi dia dan guru PAUD lainnya.

“Alhamdulillah kalau memang ada tambahan insentif Rp100.000. Sangat senang sekali jika itu diberikan kepada kami,” kata dia.

Dia berharap Pemkab bisa merealisasikan rencana kenaikan insentif bagi guru PAUD. Sebab selama ini honor yang diterima sebagian besar guru PAUD jauh dari UMK.

Hal senada disampaikan guru PAUD lainnya, Irawati, yang juga sangat menyambut baik rencana kenaikan insentif tersebut. Baginya, kenaikan insentif mampu meningkatkan kesejahteraan bagi para pendidik PAUD. Apalagi guru PAUD merupakan ujung tombak bagi dunia pendidikan di Indonesia.

“Honor rata-rata guru PAUD Rp150.000-Rp200.000 per bulan. Untungnya kami diberikan tambahan insentif dari Pemkab Rp300.000. Jadi kalau memang ada tambahan Rp100.000 sangat senang,” katanya.

Sebagaimana diketahui Pemkab Sukoharjo berencana menaikkan insentif bagi tenaga PAUD senilai Rp100.000 per bulan. Kenaikan tersebut selain sebagai upaya Pemkab meningkatkan kualitas dan kuantitas PAUD sekaligus meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. Rencana kenaikan insentif tersebut kini masih terus digodok Pemkab Sukoharjo.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengatakan kenaikan insentif dinilai penting untuk meningkatkan peran tenaga pendidik PAUD dalam mempersiapkan anak sebagai generasi bangsa. Pemkab berkomitmen menaikkan insentif dari semula Rp 300.000 menjadi Rp 400.000 per bulan atau naik Rp 100.000.

“Keberadaan tenaga pendidik PAUD sangat penting. Mereka diharapkan menjadi tauladan bagi anak didik dalam segala aspek,” katanya.
Menurutnya tenaga pendidik PAUD berperan penting dalam membentuk karakter anak yang baik. Dengan demikian diperlukan kenaikan insentif bagi para tenaga pendidik tersebut.

Selain itu, kenaikan insentif diharapkan agar para guru terus meningkatkan kompetensinya baik dalam penguasaan pengetahuan maupun metodologi pembelajaran sehingga anak didik akan merasa nyaman di sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya