SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono menyambut kedatangan jemaah haji asal Karanganyar rombongan Kloter 25 di Asrama Haji Donohudan Boyolali pada Selasa (2/8/2022). (Istimewa/Humas Pemkab Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Wacana kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) yang tengah digulirkan pemerintah tak mempengaruhi animo warga Kabupaten Karanganyar mendaftar haji. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar mencatat ada 70-100 orang mendaftar ibadah haji tiap bulan.

“Sejauh ini tidak ada pengaruhnya dengan rencana kenaikan biaya haji itu. Pendaftaran masih sama,” kata Kepala Kantor Kemenag Karanganyar Wiharso kepada Solopos.com, Rabu (1/2/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Wiharso meminta umat muslim tidak resah terkait rencana kenaikan biaya haji. Penentuan biaya haji tersebut masih dibahas pemerintah pusat. Belum ada keputusan final mengenai nominal biaya perjalanan ibadah haji tersebut.

Menurutnya, pemerintah dalam menetapkan biaya haji disesuaikan dengan kondisi yang ada. Biaya ibadah umroh 9 hingga 12 hari saja, lanjut dia, mencapai Rp35 juta-Rp40 juta per orang. Sementara ibadah haji membutuhkan waktu 40 hari sehingga dinilai wajar jika dilakukan penyesuaian biaya.

“Masih dibahas dengan DPR sehingga prosesnya masih lama. Insyaalah tidak terpengaruh dengan masalah biaya,” katanya.

Wiharso menjelaskan dalam mengubah nominal biaya haji masih memerlukan tahapan panjang mulai dari pembahasan di tingkat DPR hingga pengesahan lewat keputusan Presiden. Ia meminta masyarakat saat ini untuk tetap tenang, sembari menunggu keputusan pasti dari pemerintah pusat.

Bila nantinya terjadi kenaikan biaya ibadah haji pastinya dalam nominal yang logis dan menyesuaikan dengan tingkat kewajaran. “Ya memang pengelolaan di Arab sendiri kan sudah berubah,” katanya.

Sementara itu, kuota jemaah haji dari Karanganyar yang berangkat tahun ini dipastikan 100 persen. Diperkirakan terdapat sekitar 790-an calon haji Karanganyar yang akan diberangkatkan tahun ini.

“Kuota itu masih prediksi tapi,” paparnya.

Jumlah tersebut terdiri dari atas 400-an calon haji yang tertunda keberangkatannya di 2022 lalu akibat pandemi Covid-19. Kemudian 370-an calhaj lainnya adalah yang sudah melunasi pembiayaan sesuai dengan urutan jadwal keberangkatan.

Jemaah tersebut merupakan calhaj yang sudah mendaftar di akhir 2011 dan awal 2012 lalu. Dia mengatakan animo umat muslim di Kabupaten Karanganyar untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci sangat besar. Dari catatan selama tahun 2022 ada 1.095 calon mendaftar ibadah haji.

Pihaknya pun berulang kali menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa daftar tunggu keberangkatan kini mencapai 30 tahun. Artinya daftar di 2023, maka akan berangkat haji pada 2053. Lamanya daftar tunggu karena banyaknya pendaftar calon jamaah haji reguler tidak hanya di Karanganyar, melainkan di seluruh wilayah di Indonesia.

“Tapi semua kemuningkinan bisa saja terjadi. Misalnya tidak sampai menunggu 30 tahun sudah bisa berangkat haji,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya