SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, GARUT &mdash;</strong> Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (<a href="http://news.solopos.com/read/20180504/496/914238/kemendikbud-rencanakan-pengangkatan-guru-honorer-tahun-ini">Kemendikbud</a>) menantang remaja sekarang membikin <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180718/515/928678/kapolda-jateng-gelar-nobar-film-22-menit-di-solo-paragon">film</a> pendek tentang potensi daerah masing-masing lalu mengunggahnya di media sosial (medsos).</p><p>Berbagai daerah di Indonesia memiliki potensi beragam, namun dari sisi promosi masih kurang. Oleh sebab itu, Pusat Pengembangan Perfilman (<a href="http://old.solopos.com/2017/09/27/mendikbud-putar-lima-film-ini-di-jepang-854492">Pusbangfilm</a>) Kemendikbud menggelar sejumlah lokakarya <em>(workshop)</em> perfilman di berbagai daerah. Dari acara itu diharapkan generasi muda bisa mempromosikan pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata daerah mereka melalui film.</p><p>Lokakarya perfilman salah satunya digelar di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Acara itu dilaksanakan di Fave Hotel Garut, 8-9 Agustus 2018 dengan 100 orang peserta. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud (BKLM) Ari Santoso, anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) Ferdiansyah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar, dan Kepala Subbidang Tenaga Perfilman Pusbangfilm Puspa Dewi.</p><p>Kepala BKLM Kemendikbud Ari santoso mengatakan saat ini film merupakan media yang disukai masyarakat. Film punya potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai media promosi pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata daerah.</p><p>"Bikin film pendek tentang hal-hal di sekitar kalian, seperti makanan khas, warung makan, atau yang lain. Kemudian unggah di media sosial. Itu sudah bisa jadi sarana promosi yang murah," kata Ari Santoso saat pembukaan lokakarya, Rabu (8/8/2018) seperti dilansir laman <em>Kemendikbud.go.id</em>, Kamis (9/8/2018).</p><p>Ari menambahkan Garut memiliki potensi luar biasa untuk digali, baik itu kebudayaan maupun pariwisata. Berbagai produk makanan ringan dari Garut sudah masuk ke hotel-hotel. Namun, promosi di media sosial masih dirasa kurang. "Jadi setelah mengikuti lokakarya, buatlah skenario film yang mengangkat produk-produk Garut, kemudian dibuat filmnya. Saya yakin produk-produk lokal ini bakal dikenal masyarakat luas," kata Ari dengan optimis.</p><p>Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi X DPR Ferdiansyah mengemukakan film memiliki fungsi yang penting di masyarakat. Film dapat mendukung kebudayaan, pendidikan, menjadi sarana hiburan, memberikan informasi, karya kreatif, dan berdampak langsung secara ekonomi.</p><p>"Banyak yang bisa diangkat melalui film, misalnya, kuliner khas daerah atau profil calon anggota legislatif dan kiprahnya. Bagi guru bisa juga membuat media pendidikan melalui film," kata Ferdiansyah.</p><p>Ia juga mengimbau generasi muda yang tertarik berkiprah di perfilman menekuni bidang tersebut. Tidak perlu semuanya menjadi aktor, namun ada yang menjadi penulis skenario, sutradara, artistik, penata kamera, dan lain-lain. "Tekuni sesuai bakat dan minat kalian, jangan semuanya ingin jadi aktor atau semuanya jadi sutradara. Film ini kan karya satu tim," kata dia kepada peserta lokakarya. </p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya