SOLOPOS.COM - Ilustrasi Silat (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI — Remaja asal Kecamatan Wonosari, Klaten, AP, 14, yang meninggal dunia saat latihan silat di masjid desa tempat tinggalnya pada Senin (29/5/2023) petang diketahui bersekolah di salah satu SMP negeri di Kecamatan Sawit, Boyolali.

Hal tersebut dikonfirmasi kepala sekolahnya, W, saat dijumpai Solopos.com di sekolahnya, Selasa (30/5/2023) siang. “Jadi kami dapat kabar AP meninggal itu tadi pagi,” kata dia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengungkapkan warga sekolahnya sangat kehilangan AP yang meninggal dunia saat berlatih silat di desanya. W mengatakan telah lebih dulu melayat ke rumah AP di Wonosari pada Selasa pagi. Sedangkan guru-guru lain melayat pada Selasa siang.

AP diketahui merupakan siswa kelas VIII di SMP tersebut. “Ini tadi anak-anak kelas VII-VIII masih ujian untuk kenaikan kelas. Dari Senin kemarin sampai nanti tanggal 7 Juni,” kata dia.

W mengaku tak terlalu dekat mengenal AP, namun menurutnya selama di sekolah AP tak pernah membuat masalah. W mengungkapkan sekolahnya merasa sangat kehilangan atas meninggalnya AP.

“Jelas sekolah merasa sangat kehilangan. Saya setiap pagi menyalami anak-anak, bercengkerama dengan mereka, dan kami harus kehilangan satu,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja berinisial AP, 14, warga Kecamatan Wonosari, Klaten, meninggal dunia saat latihan silat, Senin petang. Kejadian itu sudah dilaporkan ke polisi.

Untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya pelajar SMP tersebut, polisi meminta keterangan sejumlah saksi dan jenazah remaja itu juga diautopsi.

Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, menjelaskan dari informasi sementara yang dihimpun, sebelumnya AP bersama sejumlah temannya latihan silat di depan masjid Baitul Rohman yang masih berada di desa tempat tinggal AP pada Senin sekitar pukul 18.00 WIB.

“Dari keterangan Kanitreskrim [Polsek] Wonosari, saat latihan silat terjatuh ke depan dan kening terkena lingiran lantai masjid,” kata Abdillah saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Oleh teman-temannya yang bersama-sama latihan silat, remaja itu dibawa ke RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, Klaten, namun sudah meninggal dunia. Setelah mendapatkan laporan terkait kejadian itu, polisi mengecek ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu, polisi mencari saksi serta barang bukti. “Kemudian langkah selanjutnya jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya oleh tim dokter forensik,” jelas Abdillah.

Sementara itu setelah diautopsi, jenazah AP dimakamkan di permakaman tak jauh dari rumahnya di wilayah Kecamatan Wonosari, Klaten, Selasa (30/5/2023) siang. AP merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia juga anak yatim yang baru ditinggal ayahnya tiga tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya