SOLOPOS.COM - Jann-Fiete Arp (Eurosport)

Pesepak bola muda asal Jerman dipuji karena kehebatannya.

Solopos.com, HAMBURG – Di musim panas lalu, Chelsea sempat ingin mengontrak pemain bernama Jann-Fiete Arp untuk akademi mereka. Penampilan impresif striker 17 tahun asal Hamburg SV itu di level junior membuat The Blues ngebet berat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Maklum, Arp sukses memborong lima gol bagi Timnas Jerman U-17 di Piala Dunia U-17 di India. Sebelum itu, dia mampu mencetak tujuh gol hanya dari tiga penampilannya bersama Hamburg di Liga U-19 Bundesliga.

Namun pemain kelahiran Bad Segeberg, Jerman, ini membuat keputusan di luar dugaan. Alih-alih antusias bergabung dengan tim besar seperti lazimnya pemain muda lain, Arp memilih bertahan di Hamburg, klub yang dia bela sejak berusia 10 tahun.

“Tidak terpikirkan meninggalkan tim untuk ke luar negeri saat ini. Saya belum punya banyak pengalaman di sepak bola profesional,” kenang Arp seperti dilansir ESPN, Selasa (14/11/2017).

Godaan uang dalam jumlah besar menjadi salah satu pemikirannya untuk bertahan di Jerman. “Risikonya terlalu besar. Uang banyak tidak terlalu penting untuk seusiaku,” sambung penyerang bertinggi 184 sentimeter itu.

Keputusan Arp untuk terus bermain bersama tim masa kecilnya terbukti tepat. Belakangan dia muncul menjadi pemain penting di Hamburg dengan torehan dua gol dari dua laga terbaru. Meski baru bermain tiga kali, dua di antaranya sebagai pengganti, catatan golnya sudah melampaui striker Hamburg lain seperti Bobby Wood, Gianluca Waldschmidt dan Sven Schipplok. Golnya ke gawang Stuttgart pekan lalu bahkan membawa Hamburg sementara lepas dari zona degradasi.

“Dia tak hanya baik di lapangan, tapi juga di luar lapangan. Dia punya karakter dan kecerdasan yang jauh lebih baik dibanding pemain seumurannya,” puji Pelatih Jerman U-17, Christian Wuck.

Sebelum moncer di Piala Dunia U-17 dan Bundesliga, Arp juga bersinar dalam Piala Eropa U-17 di Kroasia. Sang pemain bahkan mencatat hattrick tercepat sepanjang sejarah turnamen ketika tiga kali menjebol gawang Bosnia Herzegovina hanya dalam 12 menit.

Sejumlah media pun mulai membanding-bandingkan ketajamannya dengan bintang Tottenham Hotspur. Kedua pemain memang memiliki beberapa kemiripan seperti dingin di kotak penalti serta mampu membuka ruang bagi rekan lain. Beberapa pihak bahkan menyebut Arp punya potensi lebih baik karena sudah menembus tim inti di usia 17 tahun, lebih cepat tiga tahun ketimbang Kane di Spurs.

Legenda Hamburg, Uwe Seeler, justru khawatir ekspektasi tinggi bakal membunuh karier sang pemain. “Tanggungjawab yang terlalu besar tidak bagus untuk seorang pemain muda. Dia harus diberi kebebasan dan bermain tanpa tekanan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya