Relokasi RSUD Banyudono ke Andong terus dilanjutkan dengan kucuran anggaran Rp2,73 miliar.
Solopos.com, BOYOLALI — Anggaran senilai Rp2,73 miliar dikucurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk melanjutkan proyek pembangunan RSUD di Andong. Pembangunan RSUD di Andong merupakan RSUD Banyudono yang akan direlokasi ke Andong.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Direktur RSUD Banyudono, Istirochah, menyampaikan lelang untuk proyek RSUD Andong tahap II sudah selesai. Pemkab Boyolali sudah menandatangani kontrak dengan pemenang tender pada 20 Juli lalu.
Dari proses lelang, proyek tersebut akan dikerjakan perusahaan konstruksi PT Sarana Teknikindo. Sementara itu, Istirochah menyampaikan kekurangan pembangunan rumah sakit tahap I sudah digarap.
“Untuk kekurangan pekerjaan di tahap I juga sudah kami laksanakan. Anggaran Rp2,73 miliar itu murni untuk proyek tahap II yaitu pembangunan dua gedung baru lagi,” kata Istirochah, kepada
Seperti diketahui, proyek RSUD di Andong sempat bermasalah. Kontraktor pembangunan rumah sakit tahap I, PT Ghories, harus di-blacklist karena tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Dari volume pekerjaan Rp8,3 miliar hanya diselesaikan 88%.
Anggota Komisi III DPRD Boyolali, Tiyono, mengatakan Komisi III akan memperketat pengawasan agar permasalahan dalam pelaksanaan proyek pembangunan RSUD di tahun 2014 tidak terulang lagi tahun ini.
Dari pengamatan komisi III di lokasi proyek yang berada di Desa Sugihan, Kecamatan Andong, kata Tiyono, kekurangan bangunan untuk RSUD di Andong masih cukup banyak.
“Saat pembahasan terakhir kami belum tahu kapan proyek rumah sakit akan selesai keseluruhan,” imbuh dia.