SOLOPOS.COM - Pedagang kaki lima (PKL) kuliner dari Alun-alun Klaten mulai menempati ruas Jl. Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Sabtu (18/6/2022) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Pedagang kaki lima (PKL) kuliner Alun-alun Klaten mulai menempati tempat relokasi di ruas Jl. Bali, Kelurahan/Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Sabtu (18/6/2022) sore. Proses relokasi PKL tersebut sempat diwarnai perdebatan.

Beberapa PKL sempat berdiskusi dengan Kepala DKUKMP Klaten, Anang Widjatmoko, Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, serta TNI dan Polri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena, jumlah pedagang yang ada dalam pendataan Pemkab belum mencakup seluruh pedagang. Selain itu, lokasi yang disiapkan di Jl Bali dinilai tak mampu menampung seluruh pedagang.

Ruas Jl. Bali yang direncanakan hingga depan SMP Maria Assumpta akhirnya diperpanjang hingga di depan Gedung Ekokapti. Proses relokasi PKL Klaten berlangsung hingga Sabtu sore.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, mengatakan ruas Jl. Bali digunakan untuk relokasi PKL alun-alun ditutup dari lalu lalang kendaraan bermotor setiap hari mulai pukul 15.00 WIB-05.00 WIB.

Baca juga: Wow, Ada Topeng Kematian Berusia Ribuan Tahun di Festival Topeng Solo

Namun, ada akses khusus bagi warga sekitar. “Sehingga jalan keluar-masuk warga tidak terganggu,” kata Joko saat ditemui seusai relokasi.

Joko menjelaskan jumlah pedagang yang ditata pada Sabtu sore lebih banyak dari data yang sudah dimiliki DKUKMP. “Data ada 136 PKL kuliner. Tetapi faktanya hari ini hampir 200 pedagang. Tetapi alhamdulillah semua bisa tertata. Masyarakat sekitar juga welcome,” jelas Joko.

Salah satu pedagang, Robby Wijaya, 37, mengatakan pedagang lama maupun pedagang baru sudah mendapatkan lapak jualan di ruas Jl. Bali sebagai lokasi relokasi PKL Klaten.

Baca juga: Ingat Lur… Besok Gak Bisa Jajan Cilok di Alun-Alun Klaten

“Kata pemerintah jalan ini mau ditutup mau dijadikan kuliner semua. Untuk pedagang pakaian belum ada, tidak tahu nanti pedagang pakaian dimana,” kata Robby.

Robby menjelaskan pedagang mengikuti aturan pemerintah. Yang penting, pedagang bisa mencari nafkah sehari-hari untuk keluarga mereka. “Kami berharap bisa berjualan lagi di alun-alun kalau sudah direnovasi pemerintah,” kata dia.

Relokasi PKL Klaten dilakukan seiring rencana penataan Alun-alun Klaten untuk mengembalikan ke fungsi ruang terbuka hijau. Pemkab mengalokasikan anggaran sekitar Rp9 miliar untuk penataan itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya