SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), PKL JL VETERAN- Pedagang kaki lima (PKL) saat menunggu pembeli di Jl Veteran, Kecamatan Serengan, Solo, Senin (26/12). Sejumlah pedagang berharap pemerintah memberikan biaya pindah serta tempat baru yang terjamin keamanannya. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), PKL JL VETERAN- Pedagang kaki lima (PKL) saat menunggu pembeli di Jl Veteran, Kecamatan Serengan, Solo, Senin (26/12). Sejumlah pedagang berharap pemerintah memberikan biaya pindah serta tempat baru yang terjamin keamanannya. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO–Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo kembali mengundang para pedagang kaki lima (PKL) di Jl Veteran untuk sosialisasi mengenai relokasi, awal 2012 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam sosialisasi di Ruang Aula DPP, Kamis (29/12/2011) itu sekaligus dilakukan pengundian penempatan mereka yang akan direlokasi ke selter di Pasar Notoharjo, Semanggi.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengundian itu dilakukan meski masih ada perbedaan data antara yang tercatat di paguyuban dengan data DPP.

Jumlah PKL yang terdaftar di paguyuban hanya 74 orang, sedangkan data DPP menyebut ada 118 orang.

Ketua Paguyuban PKL Gotong Royong Veteran, Sriyanto, mengatakan dari 74 PKL yang terdaftar sebagai anggota paguyuban, baru 70 PKL yang diundi untuk penempatan di selter Pasar Notoharjo.

”Dalam pertemuan tadi sudah langsung dilakukan pengundian karena kami sudah harus pindah pada 13 Januari 2012. Dari paguyuban total anggota 74 orang tapi yang ikut pengundian tadi sebanyak 70 orang. Lainnya sebanyak 17 orang yang berjualan pakaian akan direlokasi ke Pasar Gading akan diundi sendiri nanti oleh kepala pasar setempat,” jelas Sriyanto seusai pertemuan.

Selanjutnya Sriyanto mengatakan paguyuban meminta jaminan dari Pemkot bahwa setelah ditinggalkan, kawasan Jl Veteran harus benar-benar bebas dari PKL.

Kalau sampai ada pedagang baru menempati trotoar atau lokasi manapun di pinggir jalan tersebut, PKL bakal meminta kembali.

Kabid Pengelolaan PKL DPP, Dwi Wuryanto, mengakui memang ada perbedaan data jumlah PKL antara DPP dengan paguyuban. Namun dia memastikan data tersebut akan dipadukan.

”Kalau dari kami datanya ada 118 pedagang tapi paguyuban juga punya data sendiri. Data itu nanti akan dipadukan. Yang jelas pertemuan ini adalah untuk sosialisasi lanjutan sekaligus pengundian yang dilakukan sendiri oleh pedagang,” kata Dwi.

(shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya