SOLOPOS.COM - Para pedagang kawasan Siyono sedang beraudiensi dengan perwakilan DPPKAD di kios lama, Rabu (6/11/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sebanyak 25 pedagang di pinggir jalan Bundaran Siyono direlokasi ke Komplek Gedung Serbaguna. Namun relokasi tersebut masih bermasalah sehingga beberapa pedagang masih enggan untuk pindah.

Permasalahan tersebut adalah salah satu pemilik kios Sumiyem, 60, tidak mendapatkan kios dalam pengundian yang dilakukan dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Gunungkidul.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Dalam undian tersebut DPPKAD menyiapkan 25 kios baru, namun yang ikut undian hanya 24 pedagang.

Selain itu, fasilitas kios baru belum dilengkapi dengan listrik, air dan MCK, serta halaman kios baru juga masih dipenuhi dengan rumput sehingga relokasi tersebut terkesan belum siap.

Buang, salah satu pemilik kios yang direlokasi mengungkapkan, pada dasarnya semua pemilik kios siap untuk dipindah. Namun karena salah satu pedagang Sumiyem belum mendapatkan kios baru sehingga sejumlah pedagang menunda pindah ke lokasi yang baru. “Kita akan pindah setelah semua pedagang mendapatkan pengganti kios,” kata dia, Rabu (6/11).

Buang tidak mengerti kenapa Sumiyem tidak mendapatkan ganti kios. Padahal Sumiyem merupakan pedagang lama yang sudah memiliki sertifikat hak guna bangunan.

Suyitno, pedagang yang direlokasi lainnya mengungkapkan, dia sendiri sudah menempati kios baru sejak Rabu (6/11/2013). Namun kios baru tersebut listriknya belum menyala, tidak ada air. “Kami berharap pemerintah juga membersihkan halaman depan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya