SOLOPOS.COM - Puluhan pedagang korban kebakaran Pasar Johar mengantre untuk mendapatkan nomor undian lapak berdagang di Jl. Agus Salim, Semarang, Selasa (12/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos/dok)

Relokasi Pasar Johar di Semarang direncanakan akan dilakukan menyusul segera dibangunnya pasar darurat.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Pemerintah Kota Semarang mengizinkan pedagang Pasar Johar Jawa Tengah untuk berjualan di sekitar pasar yang terbakar hingga Lebaran tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan pedagang diperbolehkan menempati lapak-lapak sementara hingga sepekan setelah Lebaran. Pada H+7 Lebaran, ujarnya, pihaknya meminta semua pedagang untuk pindah ke pasar darurat yang saat ini sedang dipersiapkan.

Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi mengatakan saat ini Pemkot masih terfokus kepada penempatan pedagang dilapak-lapak darurat. Di antaranya di lokasi parkir Pasar Kanjengan, sepanjang Jl. Agus Salim, Pasar Bulu lantai III, Pasar Ikan Higenis Rejomulyo, dan di depan Kantor Pos Johar.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tetapi patut diingat bila ini sifatnya sementara sambil menunggu pasar darurat jadi,” terang dia dalam keterangan resmi, Rabu (27/5/2015).

Hendi menambahkan bila tradisi pasar malam dugderan tidak akan dilaksanakan pada tahun ini. Hal itu sebagai bentuk keprihatinan atas terbakarnya Pasar Johar.

Selain itu, menurut Hendi, lokasi yang biasanya dijadikan untuk pasar malam kini ditempati oleh para pedagang Pasar Johar. Meski demikian, Hendi menyatakan bila prosesi ritual dugderan itu akan tetap dilaksanakan.

“Bagaimana masyarakat diberi informasi oleh pemerintah dan ulama bahwa sebentar lagi Ramadan, intisari itu yang akan kita lakukan bersama. Tempatnya bisa jadi di Masjid Agung, MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah), Masjid Baiturrahman, atau lainnya,” terang Hendi.

Sementara itu, ribuan pedagang di sekitar Pasar Johar berharap Pemkot Semarang segera menangani pengelolaan listrik ke kios-kios.

Ketua Paguyuban kelompok Pedagang Sabar Menanti di Pasar Johar Robert mengatakan saat ini masih ada ribuan pedagang yang kiosnya belum teraliri listrik. Mereka terdiri atas pedagang Pasar Yaik Permai dan Pasar Yaik Baru yang berjualan di sepanjang Jl. Agus Salim.

“Pasca kebakaran di Pasar Johar, aliran listrik sengaja di matikan. Nah, pedagang-pedagang yang memang dari dulu berjualan di Pasar Yaik Permai dan Yaik Baru yang kiosnya tidak terbakar juga terkena dampak pemutusan listrik,” kata Robert.

Robert menjelaskan nasib serupa juga dialami oleh pedagang Pasar Johar yang berjualan di kios-kios sementara di gedung parkir Pasar Kanjengan. Mereka yang biasa menutup barang dagangan sekitar pukul 22.00 WIB kini terpaksa menutup dagangannya lebih cepat, yakni sekitar pukul 17.00 WIB karena kondisinya gelap.

Sedangkan pedagang Pasar Johar yang berjualan di lapak darurat sepanjang Jalan Agus Salim sebagian sudah mendapatkan aliran listrik.

“Namun pengelolaannya listrik itu entah dari siapa atau kelompok mana. Kami berharap pengelolaan listrik segera ditangani oleh pemkot,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya