SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Terlalu lama menunggu kepastian pemerintah mengenai relokasi, sebanyak 106 Kepala Keluarga (KK) warga Merapi berinisiatif membeli tanah sendiri. Mereka berencana relokasi mandiri alias membangun rumah tetap yang dinilai aman untuk tempat tinggal.

Camat Cangkringan, Samsul Bakri mengatakan, membeli tanah adalah inisiatif pribadi masyarakat sendiri.
Dari 106 KK yang akan relokasi mandiri, 83 KK di antaranya adalah warga Pelemsari, Umbulharjo dan 23 KK dari Dusun Jambu, Kepuharjo Kecamatan Cangkringan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Warga Pelemsari beli tanah di Karangkendal Umbulharjo, warga Jambu beli tanah di Pagerjurang Kepuharjo. Tanah yang dibeli bukan tanah kas desa tapi tanah perorangan,” kata Samsul di lingkungan Kabupaten Sleman, Senin (25/7).

Biaya pembangunan rumah akan menggunakan dana insentif dari Pemerintah sebesar Rp30 juta. “Dengan tanah beli sendiri kan bisa segera dapat kepastian untuk bangun rumah, dananya pembangunan dana yang Rp30 juta dari pemerintah,” imbuhnya.

Relokasi mandiri sebelumnya sudah dilakukan warga Kepuharjo dan Wukirsari. Sebanyak 146 rumah menggunakan dana Java Reconstruction Fund (JRF). Mereka adalah warga yang memiliki tanah pribadi di luar lokasi bencana dengan membentuk kelompok permukiman. Satu kelompok terdiri 10 sampai dengan 15 kepala keluarga.

Kelompok secara bersama-sama membangun rumah sesuai kesepakatan, mulai dari bahan bangunan sampai tukangnya. Kelompok ini didata terlebih dahulu oleh tim verifikasi dari JRF kemudian baru mendapatkan kucuran dana pembangunan. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya