SOLOPOS.COM - Triyanto (kanan) yang berasal dari Tim SAR Rescue Sahabat Muslim (RSM) bertugas membantu korban bencana di Kelurahan Sumber Wulung, Candipurno, Lumajang, Minggu (5/12/2021) (Istimewa)

Solopos.com, LUMAJANG — Kebutuhan makanan dan minuman untuk warga di lereng Gunung Semeru yang terdampak erupsi sudah mencukupi namun mereka membutuhkan pakaian dan perlengkapan bayi.

Informasi itu disampaikan salah satu sukarelawan TIM SAR dari Soloraya, Triyanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/12/2021) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini data malam hari ini. Logistik terkaver. Yang belum adalah pakaian dan perlengkapan bayi,” katanya melalui pesan Whatsapp.

Triyanto yang berasal dari Tim SAR Rescue Sahabat Muslim (RSM) Karanganyar bertugas membantu korban bencana di Kelurahan Sumber Wulung, Candipurno, Lumajang.

Ekspedisi Mudik 2024

Di kelurahan Sumber Wulung ada satu dusun yang masih tertimbun abu Semeru dan belum bisa dilakukan evakuasi akibat tebalnya material letusan.

Ada dugaan puluhan warga di lereng Gunung Semeru tertimbun di dalam lautan abu yang menutupi dusun tersebut.

Dari data yang diperoleh Solopos.com, Minggu malam, ada 22 orang yang belum diketahui nasib mereka. Mereka berasal dari beberapa desa di Kecamatan Candipuro dan Tempursari.

Baca Juga: Satu Dusun Tertimbun Abu Semeru, 22 Orang Dalam Pencarian 

Pencarian korban dihentikan dan akan dilanjutkan, Senin (6/11/2021).

“Ini kami turun lagi karena dusunnya tertimbun. Pencarian besok memakai alat berat di satu dusun yang terendam. Lokasinya di Kelurahan Sumber Wulung, Candipurno,” ujar Triyanto saat dihubungi Solopos.com, Minggu malam pukul 23.15 WIB.

Triyanto menambahkan, saat ini di lokasi bencana sedang terjadi hujan gerimis. “Ini hujan mulai gerimis. Kami turun. Masih ada pengungsi di atas,” katanya.

Sebelumnya, Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan saat ini masyarakat terdampak akibat bencana erupsi Semeru berjumlah 5.205 jiwa.

Sebanyak 1.300 orang kini tengah berada di pengungsian. “Masyarakat yang terdampak baik awan panas guguran di dua kecamatan kemudian masyarakat terdampak debu vulkanik di delapan kecamatan itu totalnya 5.205 jiwa, dengan 1.300 orang di pengungsiaan,” jelas Abdul dalam konferensi pers daring, Minggu (5/12/2021).

Hingga Minggu malam korban meninggal tercatat 15 orang, puluhan terluka bakar dan puluhan lainnya masih hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya