SOLOPOS.COM - Ratusan pedagang berdesak-desakan di depan pagar Makodim 0725/Sragen untuk mengambil bantuan uang tunai Rp600.000, Senin (11/4/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang warung mengantre dan berdesak-desakan di depan pagar pintu gerbang markas Kodim 0725/Sragen, Senin (11/4/2022).

Mereka mengantre untuk mendapatkan bantuan tunai bagi pedagang kaki lima, warung, dan nelayan atau BTPKLWN senilai Rp600.000 per orang. Aparat TNI berjaga di belakang pagar untuk mengatur warga yang telah mengantre sejak pukul 09.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian warga yang membawa anak kecil didahulukan. Sebelum menerima bantuan, mereka disarankan mengikuti vaksin Covid-19 dosis ketiga. Seorang pedagang soto dan kare di Pasar Tangen Sragen, Rahayu Marmiyati, 55, ikut berdiri berdesak-desakan di antara kerumunan.

Baca Juga : Presiden Jokowi Serahkan Bantuan PKL Gemolong Sragen, Ini Foto-Fotonya

Ekspedisi Mudik 2024

Rahayu yang tinggal di Karangmojo, Desa Japoh, Kecamatan Jenar, Sragen itu datang bersama lima orang rekannya. Mereka berangkat dari Japoh dengan mengendarai motor. Mereka menempuh perjalanan selama 30 menit sampai ke Makodim Sragen.

“Ini antre sejak pukul 09.00 WIB. Iya, sudah satu jam belum dapat panggilan. Saya baru kali ini dapat bantuan. Nilainya Rp600.000 per orang. Alhamdulillah nanti bisa untuk menambah modal usaha. Kami sudah vaksin dua kali,“ katanya.

Pedagang keliling asal Margomulyo, Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Partini, 38, datang lebih awal sehingga tidak ikut mengantre terlalu lama. Pada pukul 10.00 WIB, Partini sudah mendapatkan bantuan uang tunai Rp600.000. Bantuan itu akan digunakan Partini untuk kulakan ayam kampung. Ia akan menjual ayam ke Pasar Tangen dan Pasar Gondang sesuai hari pasaran.

Baca Juga : Sempatkan Mampir ke Pasar Gemolong, Presiden Jokowi Bagikan BLT PKL

“Saya sudah bertahun-tahun jualan apapun yang bisa dijual. Kalau musim pisang ya jual pisang. Musim singkong ya jual singkong. Nanti mendekati Lebaran itu banyak yang butuh ayam kampung maka saya jualan ayam kampung,” tutur dia.

Dia biasa berjualan di Pasar Tangen setiap pasaran Legi dan Pon. Kemudian, pada pasaran Pahing dan Kliwon berjualan di Pasar Gondang. “Ya, jualannya membawa motor dan bronjong,“ ujar Partini.

Baca Juga : Ribuan PKL dan Warung di Boyolali Dapat Bantuan Tunai Rp600.000

Pedagang krupuk di Pasar Kedawung, Suyadi, 67, juga tidak perlu mengantre panjang karena datang lebih awal. Ia hanya mengantre di kursi yang diletakkan di aula Kodim untuk menunggu giliran dipanggil. Suyadi senang mendapatkan bantuan uang tunai itu karena bisa untuk menambah modal membeli bahan di Pasar Kedawung.

“Harga krecek itu Rp85.000 dapat 5 kilogram. Krecek itu kemudian digoreng sendiri di rumah dan dijual dalam bentuk kerupuk. Krecek 5 kilogram itu kalau ramai bisa habis dalam sehari. Kalau tidak ramai ya dua hari habis,“ ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya