SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (ketiga dari kanan) mengecek kondisi kawasan Palang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (26/2/2021). Pemerintah berencana membangun rel layang tahun ini. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan pembangunan elevated railway atau rel layang di simpang Joglo menjadi salah satu proyek prioritas. Diharapkan infrastruktur yang digadang-gadang bisa mengurai kemacetan di palang Joglo itu bisa dibangun tahun ini.

Gibran menjadwalkan rapat membahas rencana pembangunan rel layang itu pekan depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah berencana membangun rel layang atau elevated railway di simpang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, tahun ini. Proses pembangunan tidak akan mengganggu arus lalu lintas jalan umum.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, menjelaskan pemerintah pusat sudah berencana membangun rel layang tahun ini. Namun informasi lebih detail, seperti detail engineering design (DED) rel layang, belum didapat DPUPR Kota Solo.

Baca juga: Rel Layang Joglo Solo Solusi Atasi Macet dengan Ongkos Murah?

“Selama ini kami belum dapat gambar, karena ini cukup penting. Gambar desain berkaitan dengan rencana infrastruktur Kota Solo yang lain,” kata dia saat ditemui wartawan di kawasan simpang Joglo, Kamis (25/2/2021) siang.

Menurut dia, bila titik rel layang dari arah Stasiun Balapan Solo berlokasi atau mulai naik sebelum viaduk Gilingan maka Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak perlu menurunkan Jl. A. Yani. Sedangkan titik rel layang dari arah utara mulai naik berada di wilayah Boyolali maka Pemkot tidak perlu membangun flyover Jl. Kerinci untuk mengurai kemacetan.

Perlu Ketemu Kemenhub

Endah mengatakan audiensi dengan Kemenhub penting untuk mendapat kejelasan agar Pemkot Solo dapat segera menyesuaikan program pembangunan infrastruktur. Pemilihan rel layang tepat untuk mengurai kemacetan di Palang Joglo.

Baca juga: Proyek Rel Layang Joglo: Diusulkan Rudy, Digagas Gibran di Debat Pilkada, Direstui Menteri Basuki

“Hasil feasibility study DPUPR Kota Solo pembangunan flyover sulit dilakukan. Karena ada delapan jalan. Jalan nasional, provinsi, kota, dan jalan lingkungan. Kendaraan berat naik flyover butuh ancang-ancang yang jauh. Akan banyak pembebasan lahan,” papanya.

Menurut dia, rel layang membawa dampak kecil dibandingkan harus membuat flyover. Pelaksanaan pembangunan rel layang berdampak pada kereta api saja atau tidak akan mengganggu lalu lintas kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya