SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Sejumlah kepala desa di Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menunggu surat penugasan sebelum menyosialisasikan kepada warga yang tanahnya berada di dekat rel kereta api (KA) terkait proyek pembangunan rel KA koridor Jakarta-Surabaya.

“Sejumlah kepala desa (kades) di Kecamatan Kota, belum melakukan sosialisasi. Masih menunggu surat penugasan sosialisasi terkait pembangunan rel KA,” kata Kepala Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Sumani, di Bojonegoro, Rabu (3/10/2018).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pihak kecamatan kota, ungkap dia, sudah memberitahu kepada seluruh kepala desa (kades) di Kecamatan Kota, agar segera menyosialisasikan kepada warga yang tanahnya akan dimanfaatkan jalur rel KA koridor Jakarta-Surabaya.

Tapi, menurut dia, semua kepala desa di Kecamatan Kota, belum berani melakukan sosilalisasi kepada warga, karena masih menunggu surat penugasan dari pemerintah kabupaten (pemkab) atau dari kecamatan.

Ia memperkirakan di wilayahnya ada sekitar 40 rumah, selain sawah yang lokasinya di dekat rel KA, yang kemungkinan harus dibebaskan. “Di Kelurahan Sumbang, dan Desa Sukorejo, di Kecamatan Kota, untuk jumlah rumah yang terkena jalur rel KA yang akan dibangun jumlahnya cukup banyak,” ucapnya.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Hartono mengatakan idealnya di setiap jalan poros kecamatan, provinsi dan nasional di wilayahnya yang melintas di jalur rel KA dibangun jembatan layang (flyover).

Selain itu, lanjut dia, juga harus dibangun jalan di samping rel KA untuk menghubungkan dengan jembatan layang. “Adanya jembatan layang bisa mengurangi pintu lintasan yang sekarang di daerah kami jumlahnya ada 84 titik baik yang sudah dilengkapi penjaga maupun belum ada penjaganya,” ucapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Bojonegoro Nurul Azizah sebelumnya menjelaskan pemkab memperoleh informasi rencana pembangunan jalur rel KA koridor Jakarta-Surabaya dari konsultasi publik dengan Kementerian Perhubungan, pada 14 September 2018.

Dari studi amdal menyebutkan proyek pembangunan jalur rel KA koridor Jakarta-Surabaya, di jalur lintas utara Jawa panjangnya mencapai 713 kilometer dengan kebutuhan lahan 25 meter. Pembangunan jalur jalan rel KA dengan anggaran Rp130 triliun, direncanakan pada 2020-2022.

Jalur rel KA itu untuk mengoperasikan KA diesel electric yang memiliki kecepatan 160 km/jam dengan jarak tempuh 4 jam 50 menit.

Dalam proyek pembangunan itu juga akan dilakukan pengembangan stasiun di wilayah Manggarai (DKI Jakarta), Cirebon Kejaksan (Jabar), Semarang Tawang (Jawa Tengah) dan Surabaya Pasar Turi (Jatim) dan pembangunan depo dan balai yasa (workshop).

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya