SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

AKSI KEPRIHATINAN-Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar aksi keprihatinan atas tragedi Bima di Pabelan, Sukoharjo, Selasa (27/12). Aksi sempat ricuh saat dibubarkan polisi dan sejumlah mahasiswa diamankan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO--Rektor Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Prof Dr Bambang Setiaji, meminta maaf atas kejadiaan aksi solidaritas Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berbuntut kemacetan dan pengalihan sejumlah ruas jalan utama pada Rabu (28/12).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan gerakan itu merupakan inisiatif mahasiswa untuk menyuarakan pendapat dan pernyataan sikap atas kondisi yang dialami warga Bima. Namun sebenarnya pihaknya tidak mengharapkan demo yang melibatkan seratusan mahasiswa dari sejumlah elemen itu berbuntut ricuh dan merugikan masyarakat.

“Saya meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian demonstrasi yang mengakibatkan sejumlah ruas jalan ditutup,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (29/12/2011).

Terkait kejadian tersebut, pihaknya telah melakukan rapat pimpinan dan meminta wakil rektor III bidang Kemahasiswaan untuk mengimbau agar mahasiswa memiliki komitmen dan pandangan empati saat melakukan aksi turun ke jalan. Menurutnya, demonstrasi itu sah-sah saja namun demikian bukan berarti mereka seenaknya merusak fasilitas publik dan membikin kekacauan.

“Sayang jika kesempatan menyuarakan pendapat justru berlangsung ricuh,” jelas dia.

(das)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya