Solo (Solopos.com)– Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr Ravik Karsidi MS, meminta para pejabat di UNS mencegah mahasiswa dari pemikiran radikal. Yaitu pemikiran yang bertentangan dengan Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pesan itu disampaikan Ravik saat memberikan sambutan pada acara pelantikan pejabat di lingkungan UNS di Auditorium UNS, Senin (30/5). Pejabat yang dilantik adalah para pembantu dekan I, II, III, kepala kantor jaminan mutu, kepala International Office, kepala Unit Pelaksana Teknis UNS Press dan pejabat lainnya.
Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital
Ravik meminta agar pejabat UNS, khususnya bidang III, untuk menyeleksi pemikiran yang diberikan kepada mahasiswa. “UNS pernah diproklamirkan sebagai benteng Pancasila,” ujarnya.
Semua potensi di UNS, ungkapnya, harus diarahkan kepada upaya mewujudkan world class university dalam bingkai kebersamaan. Cara pandang dan pola pikir juga harus disesuaikan menuju capaian itu.
Khusus kepada pejabat di bidang I, Ravik meminta agar mereka memperkuat dan memperluas jejaring internasional yang berbasis akreditasi program studi.
“Sekarang hampir 50% Prodi di UNS terakreditasi A. Artinya ada 50% lebih Prodi yang belum terakreditasi A. Semua akreditasi Prodi harus dipacu jadi A. Prodi yang terakreditasi A harus dipacu terakreditasi internasional,” urainya.
Kepada pejabat di lingkungan bidang II, katanya, harus mengusahakan agar semua aset dan uang tercatat, dari manapun asalnya. Ravik juga meminta agar bidang II konsentrasi memfasilitasi ruang kerja semua dosen hingga layak untuk bekerja.
Prestasi bidang III yang kini telah diraih, imbuhnya, harus dilanjutkan. Secara sistemik harus disiapkan mahasiswa sehingga lulus berdaya saing tinggi dengan soft skill yang mencukupi. (ewt)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
