SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Malang–Rektor Universitas Brawijaya Prof Dr Yogi Sugito, Sabtu (19/6), mendapat penghargaan karena jabatan berjenjang secara terus menerus, sekaligus memecahkan rekor MURI

Senior manajer Museum Rekor Indonesia (MURI) Paulus Pangka mengatakan, penghargaan yang diberikan MURI tersebut berdasarkan pemilihan dari seluruh rektor perguruan tinggi negeri (PTN), bukan penilaian seperti yang dilaksanakan selama ini.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

“Kalau selama ini pemberian penghargaan dan pemecahan rekor MURI selalu berdasarkan pada penilaian, tapi untuk bidang karier dosen yang diraih secara berjenjang dan terus menerus itu langka dan perlu diapresiasi tersendiri,” katanya.

Pemberian penghargaan dan pemecahan rekor MURI untuk rektor Universitas Brawijaya dua periode itu diberikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh di Gedung Samantha Krida.

Sementara itu Yogi Sugito mengatakan, sejak mengawali kariernya sebagai dosen pada tahun 1984, dirinya tidak pernah sama sekali berhenti mengajar, baik untuk kepentingan melanjutkan kuliah yang lebih tinggi atau kepentingan lainnya.

Ia mengakui, setelah lulus sarjana (S1) langsung kuliah S2 dan dilanjutkan S3 (doktor) tanpa berhenti. “Menjelang lulus kuliah S3 ini saya baru melamar menjadi dosen, sehingga ketika mengajar waktu saya tidak pernah terganggu dengan urusan kuliah lagi,” tegasnya.

Selama 30 tahun menjadi dosen, katanya, selama itu pula memegang jabatan yang rata-rata untuk dua periode. Hanya saja, tegasnya, dirinya sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan apresiasi yang begitu besar selama menjalani kariernya sebagai dosen, bahkan terkejut ketika terpilih mendapatkan penghargaan dari MURI karena jabatan dan jenjang kariernya.

Yogi Sugito pada awal Juni juga dilantik menjadi Rektor Universitas Brawijaya untuk periode empat tahun kedua setelah mengalahkan beberapa kandidat kuat dalam pemilihan rektor mulai awal tahun 2010.

Mantan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya itu mulai mengawali kariernya sebagai dosen pada tahun 1984 yang sekaligus menjabat Ketua Program D3 Perkebunan, Sekretaris Jurusan (Sekjur) Agronomi (1986-1986).

Setelah itu menjadi Ketua Laboratorium Ekologi (1988-1990), Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian (1989-1995), Dekan Fakultas Pertanian (1995-2000), Pembantu Rektor I (2000-2006), Rektor (2006-2014).

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya