SOLOPOS.COM - Mendagri Tjahjo Kumolo (Kemendagri.go.id)

Petimbangan ini didasarkan pada temuan banyaknya rektor yang merupakan simpatisan ISIS.

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, mengatakan ke depannya pemilihan rektor di perguruan tinggi akan melalui pertimbangan presiden. Bahkan diusulkan pula pelantikan rektor dilangsungkan di Istana Negara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tjahjo menjelaskan, alasan utama di balik keputusan ini karena ditemukan kasus calon rektor di sebuah perguruan tinggi merupakan simpatisan ISIS.

“Ada seorang dekan yang sudah mau jadi pimpinan perguruan tinggi. Pada saat mau pelantikan, baru ketahuan bahwa dia adalah penganut ISIS. Itu yang disampaikan oleh Menristekdikti pada saat itu,” kata Tjahjo usai memimpin upacara di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (1/6/2017).

Selain itu, hal ini ditempuh supaya keputusan apa pun yang menyangkut politik dan pembangunan bersifat utuh dari pusat hingga daerah. Sehingga, tercipta integrasi bangsa di semua lini.

“Supaya utuh saja lah. Saya tidak bisa definisikan, saya kira ada forum konsultasi antara Dikti dan Menko dan presiden sebelum putuskan siapa yang jadi rektor,” kata dia.

Diketahui, dalam upacara peringatan hari lahir Pancasila di Kemendagri, Tjahjo mengundang 63 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta untuk menandatangani nota kesepahaman tentang kerjasama dalam penguatan ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan, bela negara dan revolusi mental. Nota kesepahaman juga melibatkan Komisi Penyiaran lndonesia (KPI) dan Dewan Pers Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya