SOLOPOS.COM - Ilustrasi melawan Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Penambahan kasus positif Covid-19 Sukoharjo pada Senin (28/9/2020) mencatatkan rekor tertinggi yakni 30 orang dalam sehari dan penyumbang terbanyak dari klaster keluarga.

Dengan tambahan tersebut, kini kumulatif kasus positif corona Kabupaten Makmur melonjak jadi 650 orang. Informasi yang Solopos.com peroleh, Senin (28/9/2020), penambahan pasien positif 30 orang dalam sehari itu menjadi rekor terbanyak sejak awal pandemi Covid-19, Maret lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Perempuan Kadipiro Jadi Pasien Ke-29 Solo Yang Meninggal Setelah Terpapar Covid-19

Saat ini, jumlah pasien positif aktif mencapai 156 orang yang tersebar pada 12 kecamatan. Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan muncul dua klaster keluarga yang menjadi penyumbang terbanyak kasus positif pada Senin.

Kedua klaster keluarga itu dari Kecamatan Kartasura yakni Ngadirejo dan Pabelan. Jumlah total pasien positif kedua klaster keluarga itu mencapai 19 orang.

Kampanye Pilkada Solo 2020: Bajo Dan Tim Pemenangan Langsung Gas Pol Blusukan Door To Door

Perinciannya, klaster keluarga Covid-19 Sukoharjo dari Kelurahan Ngadirejo sebanyak 10 orang dan dari Desa Pabelan sebanyak sembilan orang. "Empat pasien positif merupakan ibu hamil yang rentan terpapar Covid-19," kata Yunia kepada Solopos.com, Senin malam.

Yunia menyebut ada enam pasien positif dengan gejala yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sementara pasien positif yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid sebanyak delapan orang.

Banyak Kasus Gigitan Anjing Sukoharjo, 100 Vaksin Rabies Gratis Dari Pemkab Ludes

Mereka menderita beragam penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, hingga penyakit jantung. Gugus tugas memperkuat uji swab terhadap kelompok masyarakat berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.

Kasus Pembunuhan Banyuanyar Solo Ternyata Sudah Sebulan Sidang, Begini Perkembangannya

Mereka yakni ibu hamil, lanjut usia (lansia) dan masyarakat yang memiliki komorbid. "Sistem imun kelompok masyarakat berisiko tak sekuat kelompok masyarakat lainnya. Mereka menjadi target sasaran pengambilan sampel cairan tenggorokan untuk menjalani uji laboratorium," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya