SOLOPOS.COM - Pemakaman dengan protokol kesehatan di Wonogiri, Senin (5/7/2021) malam. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Jumlah warga yang dimakamkan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 mencetak rekor tertinggi selama pandemi di Wonogiri yakni 32 orang dalam sehari, Senin (5/7/2021).

Berdasarkan website resmi Pemkab Wonogiri, pada Senin hingga pukul 21.00 WIB, ada penambahan 12 warga yang meninggal positif Covid-19. Secara kumulatif ada 460 warga Wonogiri yang meninggal dengan status positif Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Benar, kemarin [Senin] ada 32 pemakaman menggunakan protokol kesehatan di Wonogiri. Terbanyak selama pandemi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Jangan Tertipu Lur, Tak Ada Pos Polisi Bukan Berarti Tak ada Penyekatan di Wonogiri

Meski dimakamkan dengan protokol Covid-19, Bambang tidak bisa memastikan apakah jenazah warga Wonogiri itu terkonfirmasi positif Covid-19 atau masih suspek. Sebab hal itu merupakan ranah medis. BPBD hanya menjalankan tugas pemakaman.

“Kami juga tidak mengetahui secara pasti apakah semua jenazah yang dimakamkan pada hari itu ber-KTP Wonogiri atau tidak,” ungkapnya.

Ia mengatakan jenazah yang dimakamkan tidak hanya berasal dari rumah sakit Wonogiri. Pada Senin jenazah datang dari berbagai rumah sakit di luar daerah, seperti Solo, Sukoharjo, Jakarta, dan Gresik Jawa Timur.

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Bentuk Tim Jemput Bola Oksigen Medis, Ini Tugasnya

Bambang mengatakan 32 jenazah itu tidak hanya dimakamkan oleh Tim Satgas Pemakaman Covid-19 Wonogiri. Ada juga yang dimakamkan oleh sukarelawan Jogo Tonggo di desa. Selain itu, pemakaman juga dibantu TNI/Polri.

Dua Syarat Anggota Tim Pemakaman

“Semua komponen kami libatkan. Kalau kami mendorong agar pemakaman dilakukan tim jogo tonggo dan sukarelawan desa atau kecamatan. Kadang tim dari rumah sakit langsung juga ada, karena ada yang satu paket,” ungkapnya.

Ia mengatakan jumlah anggota tim pemakaman Satgas Covid-19 Wonogiri di bawah koordinasi BPBD ada 30-35 orang. Semua anggota itu harus dalam keadaan sehat dan mendapatkan izin keluarga.

Baca Juga: PPKM Darurat Wonogiri: Dilarang Makan di Tempat, Nekat Ditindak Tegas!

Jika dua syarat itu tidak terpenuhi tidak diperkenankan ikut memakamkan. “Kadang dalam satu tim itu, saat ini bisa memakamkan tiga hingga empat kali dalam sehari. Yang mengatur kami, jadi misal melakukan pemakaman di suatu kecamatan, nanti pemakaman berikutnya di kecamatan terdekat. Agar tidak terlalu capek juga,” ujarnya.

Meski tidak semua jenazah dimakamkan oleh tim Satgas Covid-19 Wonogiri, menurut Bambang, kegiatan pemakaman tetap dikoordinasikan dan dilaporkan kepada Satgas. Jika ada kebutuhan seperti kekurangan APD dan sejenisnya akan dilengkapi.

“Ada pelajaran yang perlu dipetik masyarakat dengan banyaknya pemakaman dengan protokol kesehatan. Bahwa Covid-19 benar-benar sebuah kenyataan dan bukan hal yang dibuat-buat,” kata Bambang. Sementara itu, hingga Selasa pukul 15.00 WIB, sudah ada 19 pemakaman dengan protokol Covid-19 di Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya