SOLOPOS.COM - Presdir Pt Sri Rejeki Isman, Iwan Setiawan Lukminto (dua dari kiri) menunjukkan piagam penghargaan Rekor Muri dengan peserta penyuluhan narkoba sebanyak 30.000 orang dari satu perusahaan, Rabu (17/8/2016). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Rekor Muri dicatatkan oleh Sritex.

Solopos.com, SUKOHARJO — PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mencatatkan diri menjadi pemegang rekor baru di Museum Rekor Indonesia (Muri), Rabu (17/8/2016). Sritex mencatatkan rekor Muri untuk peserta terbanyak penyuluhan narkoba dalam satu perusahaan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebanyak 30.000 karyawan Sritex mengikuti penyuluhan narkoba. Kegiatan penyuluhan digelar sehari usai peringatan HUT ke-50 PT Sritek dan HUT ke-71 RI di kompleks perusahaan setempat.

Penyerahan piagam dilakukan Deputy Manajer Rekor Muri, Ariyani Siregar dan diterima Presdir PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan Lukminto. Juga mendapat piagam penghargaan Kapolda Jateng dan Pemkab Sukoharjo sebagai penggagas dan pendukung kegiatan penyuluhan.

Ariyani seusai penyerahan menjelaskan, rekor baru dicatatkan karyawan PT Sritex. “Hari ini, rekor baru muncul di PT Sritex, yakni peserta penyuluhan narkoba terbanyak dalam satu perusahaan. Rekor hari ini tercatat di nomor 7543 Muri.”

Menurutnya, sebelumnya rekor Muri telah dicatat oleh PT Sritex. Di antaranya rekor apel dengan jumlah 13.000 karyawan pada 1995, perusahaan dengan 300.000 design, penyedia seragam militer di 16 negara dan penciptaan saham terbanyak dalam satu perusahaan. “Semua rekor itu telah dimiliki PT Sritex.”

Presdir PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan Lukminto menegaskan, pihaknya tak menerima karyawan yang terindikasi pengguna narkoba. Dijelaskannya, setiap calon karyawan diminta mengikuti cek kesehatan meliputi narkoba. “Jadi bebas narkoba menjadi salah satu prasyarat menjadi karyawan di PT Sritex.”

Dua karyaannya, Purbo Wahyu, 49 dan Sugino, 53 mendukung langkah ikrar terbebas dari narkoba. “Saya akan mengingatkan keluarga dan lingkungan untuk menjauhi narkoba karena tidak ada gunanya,” jelas Purbo.

Menurutnya, seseorang yang mengidap narkoba tidak bisa bekerja penuh semangat. Terpisah, Kasat Narkoba Polres Sukoharjo, AKP AA Gede Oka mengatakan, berharap semakin banyak orang mengikuti penyuluhan semakin tahu dan warga Sukoharjo terbebas dari narkoba.

“Sedikit demi sedikit pengguna narkoba di Sukoharjo tidak ada dengan adanya 30.000 karyawan mengikuti penyuluhan anti narkoba.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya