SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor tertinggi pada Rabu (20/5/2020) di tengah narasi berdamai dengan virus corona yang dibangun pemerintah. Pantaskah narasi berdamai dengan Covid-19 apapun alasan dan penjelasannya?

Pada Rabu, pemerintah mengumumkan terdapat tambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 693 kasus sehingga total menjadi 19.189 orang. Angka ini merupakan angka kasus baru harian tertinggi sejak kasus positif Covid-19 pertama terkonfirmasi di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rapid Test Massal Covid-19 di Ponorogo, 36 Reaktif Positif

Sebelumnya, jumlah tambahan kasus baru Covid-19 tertinggi terjadi pada Rabu (13/5/2020) atau tepat satu pekan lal, yaitu sebanyak 689 kasus. Setelahnya, jumlah kasus baru harian cenderung turun meski fluktuatif di bawah 500 kasus perhari. Namun hari ini kembali terjadi lonjakan kasus baru dan menimbulkan tanda tanya baru.

Pertanyaannya, apa yang menyebabkan lonjakan kasus baru hari ini? Tak ada penjelasan dari pemerintah tentang ini. Bahkan Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto juga tak menyinggung penyebabnya.

Terungkap! Gambar Menyeramkan Gadis Pembunuh Bocah Ceritakan Siksaan Pacar

Achmad Yurianto mengatakan data jumlah kasus baru Covid-19 tersebut diperoleh hingga siang ini, Rabu (20/5/2020). Menurutnya, data terbaru itu dihimpun dari seluruh rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di seluruh Indonesia.

Penambahan kasus positif Covid-19 itu diperoleh dari hasil pemeriksaaan polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). "Maka, total pasien yang positif kini yang telah terkonfirmasi menjadi 19.189 orang," jelas Yuri, sapaan Yurianto, dalam konferensi pers, Rabu (20/5/2020), dilansir Bisnis.

Gambar Terbaru Gadis Pembunuh Bocah Sawah Besar, Tak Lagi Menyeramkan

Yuri menyatakan masih tingginya jumlah kasus baru positif Covid-19 menunjukkan bahwa masih ada orang yang terpapar Covid-19 di sekitar masyarakat. Dia pun menyebut protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus dipatuhi dan tidak bisa ditawar.

New Normal Lagi

Dialnsir Suara.com, menurutnya, itu adalah langkah tepat untuk memutus rantai persebaran kasus Covid-19 di Indonesia. Selain itu dia juga menyinggung istilah "new normal" yang tengah ramai diperbincangkan.

Mahfud MD: Salat Id di Rumah, Tak Ada Perbedaan Pendapat

Maksudnya masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa namun aman dari virus corona karena terus melaksanakan protokol kesehatan. Yuri juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memutus persebaran virus corona di Indonesia.

Sebelumnya, Selasa (19/5/2020), jumlah kasus baru positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 486 kasus sehingga totalnya menjadi 18.496 orang. Selain itu, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 21 orang. Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada 1.242 orang yang meninggal akibat virus corona SARS-CoV-2 di Indonesia.  Sebelumnya, jumlah pasien meninggal sebanyak 1.221 orang.

Belanja di 7 Pasar Tradisional Semarang Bisa Online dengan Gojek

Adapun jumlah pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 108 orang, maka total ada 4.575 pasien yang telah sembuh. “Kasus pasien positif Covid-19 yang sembuh tertinggi ada di DKI Jakarta,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya