Solopos.com,WONOGIRI — Jumlah pemakaman dengan protokol kesehatan di Kabupaten Wonogiri kembali menembus rekor. Pada Selasa (29/6/2021) ada 27 pemakaman jenazah dengan protokol di Wonogiri.
Berdasarkan situs resmi Pemkab Wonogiri, hingga Selasa pukul 21.00 WIB, secara kumulatif ada 389 warga Wonogiri yang meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sedangkan pada Senin (28/6/2021) hingga pukul 21.00 WIB ada 378 warga Wonogiri yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Sehingga pada Selasa ada penambahan 11 kasus warga Wonogiri yang meninggal karena Covid-19.
“Benar, kemarin [Selasa] ada 27 pemakaman menggunakan protokol kesehatan di Wonogiri,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Wonogiri kepada wartawan, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Pengusaha Oksigen Medis di Klaten Sambat: Stok Tipis, Cari Duit Makin Sulit
Meski pemakaman dengan protokol kesehatan, Bambang tidak bisa memastikan apakah 27 jenazah itu terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak. Pihaknya hanya menjalankan tugas pemakaman.
“Kami juga tidak mengetahui secara pasti apakah semua jenazah yang dimakamkan pada hari itu ber-KTP Wonogiri atau tidak,” ungkap dia.
Bambang mengatakan, proses 27 pemakaman pada Selasa itu tidak hanya dilakukan oleh Tim Satgas Pemakaman Covid-19 Wonogiri. Namu juga ada yang dilakukan oleh sukarelawan Jogo Tonggo dari desa. Selain itu, pemakaman juga dibantu pihak rumah sakit dan TNI/Polri.
Meski tidak semua dilakukan tim Satgas, menurut Bambang, kegiatan pemakaman tetap dikoordinasikan dan dilaporkan kepada Satgas. Jika ada kebutuhan seperti kekurangan APD dan sejenisnya akan dilengkapi.
Baca juga: Lokasi Pembunuhan Wanita di Purwantoro Wonogiri Ternyata Rumah Istri Siri Soko
Bambang mengatakan, banyaknya pemakaman pada hari itu tidak membuat keteteran tim pemakaman Satgas. Karena semua dilakukan bersama-sama. Selain itu, para petugas dan sukarelawan ikhlas dalam melakukan pemakaman dengan protokol kesehatan
“Yang terpenting ada hikmah yang perlu dipetik masyarakat dengan banyaknya pemakaman dengan protokol kesehatan. Bahwa Covid-19 benar-benar sebuah kenyataan dan bukan hal yang dibuat-buat,” kata Bambang.