SOLOPOS.COM - Ilustrasi bubuk kopi (Onegoodthingbyjillee.com)

Saksi ahli toksikologi forensik memaparkan enam kemungkinan munculnya kopi bersianida yang diminum Mirna.

Solopos.com, JAKARTA — Ahli toksikologi forensik yang dihadirkan dalam sidang es kopi bersianida di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, I Made Gelgel Wirasuta, menyebutkan fakta baru dalam penyidikan meninggalnya Wayan Mirna Salihin. Dia mematahkan semua asumsi bahwa pegawai Olivier Cafe bisa memasukkan sianida ke kopi Mirna.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Sebelumnya, ada beberapa orang yang dianggap pernah menguasai kopi, di antaranya Rangga (barista), Agus Tri (yang membawa dan menuang air panas ke gelas kopi), dan Jessica Kumala Wongso. Untuk itu, Made membuat percobaan pembuatan kopi plus sianida.

“Saya diminta penyidik melakukan rekonstruksi, saya berusaha memahami pembuatan es Vietnam kopi. Dari BAP, sistem SOP-nya adalah penyiapan kopi dalam satu produksi, ada 500 gram kopi, 2 kaleng susu, dicampur dalam wadah 2 liter, disiapkan untuk 1 hari,” kata Made di PN Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Percobaan ini juga menanggapi asumsi lain, yaitu seandainya sianida ada berasal dari bubuk kopi. “Kalau jadi masalah, sianida misalnya dari kopi, berarti semua orang yang konsumsi kopi itu meninggal. Tapi faktanya hanya satu orang saja yang meninggal, berarti asumsi itu gugur.”

Maka dilakukanlah percobaan pembuatan kopi yang dicampur sianida melalui lima cara. Percobaan 1, NaCN dimasukkan masuk gelas, lalu diberi es dan susu, lalu ditutup kopi dan dituang air panas. Hasilnya para panelis yang terdiri atas para pegawai Olivier menyebut dari tidak berbau hingga berbau menyengat.

Percobaan 2 adalah es ditambah NaCN plus susu, lalu diberi kopi yang dituang air panas. Hasilnya, baunya lebih kuat baunya dari hasil percobaan pertama. Percobaan 3, es dan susu ditambah NaCN, lalu ditutup dengan kopi yang dituang air panas. Hasilnya, sedikit bau menyengat menjadi bau kuat.

Percobaan 4, es diberi susu, lalu diberi kopi plus NacN, lalu dituang air panas. Hasilnya, kopi itu berbau sangat mennyengat hampir ke seluruh ruangan. Percobaan 6, es plus susu baru di tambah kopi dan dituang air panas, baru ditambah NaCN. Hasilnya, baunya hanya sedikit menyengat.

“Masing-masing senyawa itu berbeda-beda. Dari percobaan itu, yang paling pekat adalah yang ditambahkan ke dalam bubuk kopi, baru dituang air panas [percobaan 4],” kata Made. Baca juga: Simulasi Laboratorium: Pelaku Memasukkan Sianida Diprediksi Pukul 16.30-16.45 WIB.

Dari situ, Made menyesuaikan fakta tersebut dengan rekaman CCTV. “Di sini [pembuat kopi] dikatakan tidak ada aktivitas lain selain memasukkan air ke kopi dan menutup keramik. Tidak terbukti NaCN masuk sebelum kopi disajikan.”

Sedangkan untuk penyaji, tidak ada gerak-gerik penyaji membuka tutup keramik, atau menutup kembali gelas hingga disajikan ke meja pemesan dan menuangkan ke gelas. Lalu, siapakah yang mungkin memasukkan kopi tersebut?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya