SOLOPOS.COM - KERATON--Pengguna jalan melintasi kawasan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (23/4/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

KERATON--Pengguna jalan melintasi kawasan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (23/4/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Pro kontra rekonsilasi PB XIII Hangabehi dengan KGPH Panembahan Agung (PA) Tedjowulan terus bergulir. Bahkan, pro kontra tersebut mulai menimbulkan reaksi di kalangam abdidalem yang selama ini berada di luar Keraton Kasunanan Surakarta, seperti di Klaten, Wonogiri, Boyolali, serta sebagian perbatasan dengan Jogja.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Informasi yang dihimpun Solopos.com, sejumlah ketua paguyuban abdi dalem Keraton dari wilayah Solo Raya, Minggu (20/5/2012) pagi berkumpul di gedung pertemuan Tri Murti, Kecamatan Prambanan, Klaten untuk menyikapi rencana kembalinya Tedjowulan ke dalam Keraton.

Dalam kesempatan itu mereka menolak rekonsiliasi dua raja karena bertentangan dengan paugeran. “Kami akan mengerahkan sepuluh ribuan abdi dalem dalam waktu dekat untuk ke Solo guna menolak rekonsiliasi dua raja,” kata Ketua Paguyuban Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Wilayah Klaten, Probo.

Sebelumnya, mereka juga telah berkumpul bersama sejumlah sentana Keraton, salah satunya GKR Koes Moertiyah atau Gusti Moeng untuk menyiapkan langkah-langkah guna menolak kedatangan Tedjowulan ke dalam Keraton. Salah satu opsi yang bakal mereka lakukan ialah siap pasang badan guna menghalau kedatangan Tedjowulan ke dalam Keraton.

“Mereka beralasan, Tedjowulan telah melakukan tindakan makar dan pernah mencoba mendobrak Keraton,” kata salah satu sumber Solopos.com yang enggan disebutkan namanya itu.

Menyikapi hal itu, Seno Adi, sebuah paguyuban abdi dalem yang setia pada kepemimpinan Tedjowulan di Kelurahan Baluwarti juga menyatakan kesiapannya untuk pasang badan di kawasan Keraton. Mereka, bahkan juga siap mengerahkan massa untuk mengamankan Keraton dan wilayah Baluwarti dari pihak luar yang mencoba menggangu ketertiban masyarakat Baluwarti.

“Siapa saja yang mencoba mengusik ketenangan warga Baluwarti, kami siap pasang badan. Kalau terjadi chaos, maka polisi harus menindak pihak-pihak dari luar yang datang ke Solo itu,” ujar Penasehat Seno Adi, KRH Bambang Pradotnagoro kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya