SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Rekomendasi calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2020 diprediksi tidak satu paket.

Rekomendasi yang turun itu diprediksi baru untuk cabup. Hal itu karena di Sragen, cabup-cawabup yang mendaftar ke PDIP tidak hanya dari internal PDIP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rekomendasi itu akan diumumkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat-Minggu (10-12/1/2020).

Struktur pimpinan DPC PDIP Sragen hadir dalam rakernas tersebut. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang juga cabup yang diusulkan DPC PDIP ikut hadir dalam rakernas tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Yang datang ke rakernas adalah dari unsur KSB [ketua, sekretaris, bendahara] DPC. Yang dibahas banyak,” ujar Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno, saat dihubungi Solopos.com, Jumat siang.

Rakernas dibuka pukul 14.00 WIB oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Rakernas itu rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo.

Mobil KGPH Dipokusumo Menabrak Lalu Nangkring di Median Jalan Depan KFC Manahan Solo

Pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, mengatakan rekomendasi itu kemungkinan bisa satu paket cabup-cawabup jika kandidatnya semua dari internal PDIP.

Namun jika kandidatnya tidak hanya dari internal PDIP tetapi juga ada dari partai lain, kata Agus, memungkinkan rekomendasi yang turun baru untuk cabup.

“Kasus di Sragen itu berbeda dengan daerah lain. PDIP membuka pendaftaran bukan hanya dari internal PDIP tetapi juga dari partai di luar PDIP. Bakal cawabup ada yang dari PKS dan PKB. Kalau turunnya dipaketkan harus ada pembicaraan dengan partai lain dulu,” ujar Agus saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Agus yang juga mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen menyampaikan pengalaman saat menjadi komisioner KPU Sragen, rekomendasi PDIP biasanya turun menjelang akhir tahapan pendaftaran calon.

Rekomendasi turun di momentum akhir menjelang penutupan pendaftaran calon itu untuk meminimalkan konflik.

Wanita Hamil 9 Bulan Ditangkap Karena Edarkan Narkoba di Solo

“Kalau rekomendasi turun di awal sebelum tahapan pencalonan bisa berpotensi memunculkan konflik dan kemungkinan situasi politik lebih dinamis. Kemungkinan rekomendasi yang muncul di awal itu diberikan bagi daerah-daerah yang potensi polemik dan konfliknya tidak begitu besar,” ujarnya.

Politikus Sragen Saiful Hidayat mengaku masih berkomunikasi intensif dengan para pimpinan partai lain. “Hari ini [kemarin] masih finalisasi untuk figure cabup-cawabup. Partai-partai kan masih menunggu figur dulu. Artinya kalau partai membuka pendaftaran itu pasti ada yang mendaftar,” ujarnya.

Plt. Ketua DPD II Partai Golkar Sragen Anton Lami Suhadi mengatakan komunikasi dengan partai lain masih terus dilakukan. Dia mengaku ada penjajakan dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), dan partai di luar DPRD, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Kami harus siap dulu. Rekomendasi PDIP tentang cabup-cawabup itu juga jadi pertimbangan kami. Intinya jangan sampai ada calon tunggal. Jadi kami mengupayakan untuk head to head,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya