Rekaman skandal Freeport menyeret sejumlah nama termasuk Luhut Pandjaitan. Ini komentarnya.
Solopos.com, JAKARTA-Transkrip rekaman Ketua DPR Setya Novanto dan petinggi Freeport dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD DPR. Dalam transkrip itu ada nama Luhut Pandjaitan yang disebut bisa ‘memudahkan’ jalan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Luhut menegaskan, dirinya tidak pernah terlibat dalam urusan negosiasi kontrak. Luhut juga menyampaikan tidak benar yang disebut peran dia seperti dalam transkrip itu.
“Saya tidak ada bisnis satu peserpun. Itu janji saya pada istri saya, selama saya jadi pejabat negara saya tidak akan melacurkan diri saya,” tegas Luhut dalam jumpa pers di Kantornya di Kemenko Polhukam, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta, seperti dilansir detikcom, Kamis (19/11/2015).
Luhut kembali menegaskan, walau namanya ada disebut di dalam transkrip dan dia menegaskan sama sekali tak terlibat, dia tak akan mengambil langkah hukum.
Nama Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan disebut 17 kali dalam perbincangan antara Ketua DPR Setya Novanto dengan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin dan seorang pengusaha minyak, Reza Chalid, dalam 3 lembar transkrip yang beredar. Namun Luhut merasa namanya tidak tercemar atas pencatutan itu.
“Saya tidak merasa tercemar. Menurut saya biasa-biasa saja itu,” kata Luhut.
Luhut merasa tidak bersalah dan terlibat dalam kasus dugaan ‘lobi’ perpanjangan kontrak PT Freeport antara Ketua DPR Setya Novanto, Reza Chalid dan Maroef Sjamsoeddin.
Mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya itu juga tak akan memperpanjang soal pencatutan nama ini dengan melaporkan ke aparat hukum. “Yang namanya nyatut kan sah-sah saja. Bagaimana kita mau menahan sesorang untuk melakukan pencatutan. Sikap kita tidak akan memperpanjang, jelas,” kata Luhut.