SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Polemik beredarnya potongan rekaman pembicaraan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir beberapa waktu lalu dinilai memiliki tendensi politik untuk menyingkirkan Rini. Opini itu dilontarkan&nbsp;<span>Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.</span></p><p>Menurut Arif, penyebaran potongan rekaman itu merupakan cara yang kotor, apalagi disebarkan melalui media sosial. &ldquo;Manuver ini dilakukan untuk mendiskreditkan <a href="http://news.solopos.com/read/20180503/496/914043/rini-soemarno-akui-pembicaraan-pembagian-saham-dengan-dirut-pln" target="_blank">Menteri BUMN</a>,&rdquo; kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, saat dihubungi <a href="https://www.suara.com/bisnis/2018/05/06/141447/waketum-gerindra-curiga-ada-mafia-bumn-mau-lengserkan-rini?medium=Headline&amp;campaign=Headline_click_1" target="_blank"><em>Suara.com</em></a>, Minggu (6/5/2018).</p><p>Arief menegaskan, sebetulnya tidak ada yang istimewa dalam percakapan telepon antara Menteri BUMN dengan Dirut PLN. Bahkan, meskipun dalam rekaman tersebut menyebut nama kakak dari Menteri BUMN, yakni Arie Soemarno.</p><p>&ldquo;Sudah jelas dan <em>clear</em> bahwa rekaman tersebut adalah membahas kerja sama antara PT Bumi Sarana Migas [BSM] dengan PLN dan PT Pertamina (Persero) untuk membangun Terminal Gas Bojonegara [Provinsi Banten] yang hingga saat ini belum terealisasi," lanjut Arief.</p><p>Menurutnya, pembicaraan dalam rekaman antara Meneg BUMN wajar saja karena hanya membahas besaran share/ saham yang harus dikuasai oleh PLN. Ini mengingat PLN akan menjadi konsumen Terminal Gas Receiving Bojonegara untuk menyuplai gas ke PLTU Muara Tawar.</p><p>Menurutnya, permintaan PLN untuk memiliki saham sebesar 15 persen dalam joint venture antara PT BSM PLN dan Pertamina dimana Pertamina bertindak sebagai <em>off taker</em>, sangat wajar. Selain menjadi <em>offtaker</em>, saat ini Pertamina juga ikut dalam manajemen untuk menjamin kualitas produk sebelum sampai ke konsumen. Dalam skema kerja sama ini BSM menyerahkan sepenuhnya offtaker LNG kepada Pertamina.</p><p>Offtaker merupakan pembelian hasil-hasil minyak dan gas bumi serta turunannya untuk kemudian didistribusikan kembali ke konsumen.</p><p>Arief meyakini terminal regasifikasi yang digagas sejak 2013 ini menguntungkan semua pihak karena dia melihat kerja sama ini murni <em>business to business</em> demi mengantisipasi defisit gas di Jawa Barat. Sayangnya, hingga sekarang, proyek ini belum bisa terealisasi karena belum ada kesepakatan besaran kepemilikan saham antara ketiga korporasi tersebut.</p><p>Menurut Arif, Ari Sumarno bertindak sebagai <em>lead coordinator</em> PT BSM sejak 2013. &ldquo;Artinya tidak ada <em>conflict of interest</em> dalam kerjasama ini. Wajar saja terjadi negosiasi dalam menentukan besaran saham terkait beban dan modal yang disetor dalam proyek tersebut,&rdquo; jelasnya.</p><p>Selain itu, Arief melihat Rini Soemarno tetap meminta agar PLN bisa memiliki saham yang signifikan. Walaupun akhirnya tidak ada kata sepakat dalam kerja sama tersebut. Jadi pelintiran rekaman menjadi bagi-bagi <em>fee</em> merupakan fitnah.</p><p>Bahkan, menurutnya ada upaya untuk menyingkirkan Rini sebagai Menteri BUMN. "Mulai terlihat ada operasi senyap dari pihak pihak tertentu yang ingin mengantikan posisi menteri BUMN yang akhirnya nanti akan menjadikan BUMN sebagai bancakan,&rdquo; jelasnya.</p><p>Kesimpulan ini didasarkan pengakuan Sofyan Basyir yang mengetahui <a href="http://news.solopos.com/read/20180429/496/913353/rekaman-percakapan-dengan-menteri-rini-soemarno-sofyan-basir-akan-lapor-polisi" target="_blank">pembicaraannya direkam</a>. Artinya, katanya, patut diduga ada seorang yang disuruh merekam pembicaraan tersebut yang kemudian suatu hari bisa digunakan untuk mendiskreditkan Menteri BUMN.</p><p>&ldquo;Karena saya sudah mengecek ke kawan-kawan di Telkomsel bahwa tidak bisa dan tidak mungkin percakapan bisa direkam oleh operator seluler. Hal ini bisa dilakukan oleh aparat penegak hukum dan Badan Intelijen Negara [BIN]. Tapi kok rasanya tidak mungkin aparat penegak hukum dan BIN ya,&rdquo; tuturnya.</p><p>Arief juga merasa aneh melihat banyak organisasi LSM jadi – jadian yang digerakkan untuk melakukan aksi demo dengan dasar rekaman tersebut. Menurutnya, ini indikasi ada grup mafia BUMN yang selama ini kesulitan melakukan bancakan di BUMN selama era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). &ldquo;Sekarang memang BUMN lebih dikelola secara profesional,&rdquo; tutupnya.</p><p>Sebelumnya, Sofyan Basir menegaskan&nbsp;<a href="http://news.solopos.com/read/20180429/496/913343/dituduh-bagi-fee-ini-proyek-yang-dimaksud-di-rekaman-rini-soemarno-sofyan-basir" target="_blank">rekaman percakapan</a>&nbsp;dirinya dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno, yang beredar di media sosial, telah dipenggal-penggal sehingga menimbulkan informasi yang menyesatkan. Sofyan dan Kementerian BUMN mengaku akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.</p><p>Sofyan Basir mengakui adanya pertemuan dengan Rini Soemarno. Namun, kata dia, pertemuan tersebut bukanlah membahas tentang bagi-bagi fee proyek.</p><p>Sofyan mengatakan diskusi tersebut membahas rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PT PLN dan Pertamina. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, baik Menteri BUMN Rini Soemarno maupun dirinya memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi PLN dan negara, bukan sebaliknya untuk membebani PLN.</p><p>Soal rekaman yang beredar tersebut, Sofyan menegaskan bahwa hal tersebut menyesatkan karena telah dipotong-potong. "Sebenarnya saya tahu direkam. Tetapi enggak tahu kalau ternyata dipotong-potong," katanya kepada <em>Solopos.com</em>, Minggu (6/5/2018).</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya