SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta — Saat sedang meliput bentrokan di kawasan makam Mbah Priok, handycam wartawan Poskota, Yahya Abdul Hakim, diambil polisi. Kamera Yahya direbut paksa saat dia mengambil gambar warga yang sedang dipukul anggota polisi.

“Saat terjadi keributan, saya coba ambil gambar warga dipukuli oleh polisi, lalu tiba-tiba saya didorong dari belakang, kamera saya diambil,” ujar Yahya, Rabu (14/4).

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Kejadian ini menimpa Yahya ketika meliput bentrokan warga dan polisi di kawasan Terminal Peti Kemas Koja, tak jauh dari makam Mbak Priok.

Menurut Yahya, polisi melarang gambar polisi memukul warga direkam. Bahkan polisi yang merebut kamera Yahya, sempat bilang jika kamera Yahya disita dan jika mau diambil, harus ketemu komandannya terlebih dahulu.

“Kalau mau diambil, silakan ketemu komandan,” ucap Yahya menirukan ucapan petugas polisi. Kamera Yahya adalah handycam merek JTV.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya