SOLOPOS.COM - Ilustrasi perekaman data e-KTP. (JIBI/Solopos/Dok.)

Rekam E-KTP, Dispendukcapil Kota Solo mulai mengalami krisis blangko E-KTP.

Solopos.com, SOLO–Stok blangko cetak kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Solo menipis. Tingginya lonjakan pemohon perekaman data e-KTP menjadi penyebab.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dispendukcapil Solo Suwarta mengatakan terjadi lonjakan permohonan perekaman data e-KTP hingga 500% dalam beberapa pekan terakhir. Biasanya per hari perekaman data e-KTP baik di Dispendukcapil maupun tersebar di lima kecamatan hanya 120 pemohon. Namun dua pekan terakhir melonjak hingga 600 pemohon. Lonjakan pengurusan e-KTP terjadi sejak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberi batas waktu perekaman e-KTP hingga 30 September.

“Tingginya pemohon perekaman data e-KTP berpengaruh pada ketersedian blangko untuk cetak e-KTP,” kata dia ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Jumat (9/9/2016).

Saat ini, Suwarta mengakui jika stok blangko e-KTP mulai menipis. Di Dispendukcapil stok blangko tinggal 2.880 keping. Namun belum lama ini Dispendukcapil menerima tambahan blangko 2.000 keping, sehingga total masih ada 4.880 keping. Padahal rata-rata per hari jumlah pencetakan kartu e-KTP mencapai 600-650 keping. Dengan kondisi ini, jika dikalkulasi setidaknya stok blangko e-KTP hanya bisa memenuhi kebutuhan pencetakan untuk tujuh hari ke depan. “Kami terus  intens komunikasi dengan pemerintah pusat untuk menjamin ketersedian blangko,” kata Suwarta.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekosongan blangko e-KTP. Persoalan lainnya, Suwarta mengatakan e-KTP yang sudah terekam namun belum tercetak masih ada 3.865 keping. Guna mengantisipasi kekosongan blangko, pihaknya telah mengajukan permohonan 12.000 keping blangko e-KTP. “Kami berharap blangko e-KTP segera diterima sehingga jangan sampai terjadi kekosongan blangko e-KTP,” katanya.

Sementara itu warga RT 001/RW 023 Mojosongo, Tan Siok Lien Sutarji  saat ditemui di sela-sela pencetakan e-KTP di kantor Dispendukcapil, mengeluh sudah tiga kali datang ke Kecamatan untuk perekaman hingga cetak e-KTP, namun blangko habis.

“Pertama datang ke kecamatan untuk perekaman mesinnya rusak. Terus datang lagi bisa, tapi tidak bisa cetak. Datang lagi untuk cetak katanya blangko habis. Jadi akhirnya ngurus di kantor Dispendukcapil,” keluhnya.

Warga Banjarsari, Tri Utami juga mengeluhkan habisnya stok blangko e-KTP di kecamatan. Padahal pengurusan di kantor Dispendukcapil antreannya cukup banyak. Ia berharap ada tambahan blangko di setiap wilayah agar pelayanan tidak hanya terpusat di Balai Kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya