Reisa-Jojo Berkenalan Pertengahan 2011 Lalu

Reisa dan Jojo

Perkenalan dua sejoli Kanjeng Mas Ayu Tumenggung (KMAT) Reisa Kartikasari dengan Kanjeng Pangeran (KP) Tedjodiningrat Brotoasmoro atau Jojo, yang bakal melangsungkan pernikahan Jumat (9/11/2012), di Ndalem Wuryoningratan Solo ini terbilang singkat. Calon pengantin yang merupakan kerabat keraton ini dipertemukan pertengahan 2011 lalu di rumah  cucu Sri Susuhunan Paku Buwono X Keraton Solo, BRA Mooryati Soedibyo di Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah pertemuan pertama pada bulan Juni itu, Reisa, berpacaran dengan Jojo dan dilamar pada Desember 2011. “Kata Reisa ya pertemuan pada pertengahan 2011 lalu itu. Maka dari itu, pertemuan mereka terbilang sangat singkat. Kurang dari satu setengah tahun,”  urai  Hubungan Masyarakat (Humas) pernikahan Reisa dan Jojo, KRH Bambang Pradotonagoro, saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (6/11/2012).

Jojo sendiri merupakan pengusaha migas yang tinggal di Jakarta sekaligus Bendahara HIPMI pusat dan ketua entrepreneur Jakarta. Ia merupakan anak terakhir dari empat bersaudara dan merupakan adik ipar dari KGPH Dipokusumo yang juga aktif sebagai promotor tinju. Sementara, Reisa, merupakan runner up Putri Indonesia 2010 sekaligus sebagai putri lingkungan hidup 2010 yang saat ini menjadi salah satu tim Disaster Victim Identification (DVI) di Mabes Polri.

Sebanyak 1.000 undangan sudah disebar kepada sejumlah kerabat dan sahabat dekat kedua mempelai. Hingga Selasa, diinformasikan bahwa tamu VIP berasal dari sejumlah pengusaha di Indonesia. Sekitar 1.000 tamu undangan diperkirakan bakal datang menghadiri pernikahan kedua mempelai.   “Mungkin dari Mabes Polri juga datang. Soalnya kan Mbak Reisa bekerja sebagai dokter DVI di Mabes Polri,” tambahnya.

Ditambahkan Bambang, Reisa dan Jojo, mengikuti sejumlah prosesi adat Jawa dalam pernikahan mereka. Salah satunya ialah dengan dipingit sekitar seminggu dan nyekar ke sanak saudara yang telah meninggal. “Mereka memang memilih mengikuti prosesi akad nikah dengan adat Jawa kental,” cerita Bambang.