SOLOPOS.COM - Pameran perumahan bertajuk Properti Ekspo di Mal Ciputra, Kota Semarang, Jateng, Kamis (20/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aris Wasita Widiastuti)

REI Jateng mengubah nama pameran rutin yang biasanya dilabeli REI Expo.

Semarangpos.com, SEMARANG — Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah tak lagi melabeli pameran rutin dengan nama REI Expo. Pameran rutin produk perumahan REI Jateng itu kini diberi tajuk Properti Ekspo demi meningkatkan penjualan seluruh tipe rumah yang hingga saat ini masih cenderung lesu.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Mulai pelaksanaan kali ini kami ubah menjadi Properti Ekspo Semarang, tujuannya adalah kami ingin fokus meningkatkan penjualan rumah melalui pameran,” kata Ketua Panitia Pameran Properti Ekspo Dibya K Hidayat di sela-sela pembukaan pameran di Mal Ciputra Semarang, Kamis (20/7/2017).

Ia mengatakan penggantian nama pameran tersebut merupakan langkah penyegaran merek yang dilakukan oleh para pengembang perumahan yang terlibat dalam pameran tersebut. “Kami berharap dengan adanya penyegaran brand ini, pasar properti yang selama ini dalam kondisi tidur bisa bangun kembali, karena sebetulnya instrumen ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah sudah bagus,” katanya.

Ia mengakui sejauh ini kebijakan pemerintah yang sifatnya memberikan kelonggaran kepada masyarakat dalam hal ini konsumen, seperti misalnya penurunan besaran uang muka pembelian rumah sangat direspon positif oleh para pengembang. Meski demikian, kebijakan tersebut belum memberikan dampak yang siginikan terhadap penjualan rumah di Jawa Tengah.

“Sebetulnya kondisi ini tidak hanya terjadi di Jawa Tengah tetapi juga di hampir seluruh daerah di Indonesia. Banyak yang memprediksikan kondisi ini terjadi tidak lepas karena suhu politik yang belum bisa memberikan kenyamanan kepada para investor,” katanya.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu, Dibya mengatakan penjualan rumah melalui pameran pada saat ini bukan berarti mengalami penurunan tetapi cenderung stagnan. “Kalau dalam progres pertumbuhan ekonomi, stagnan artinya turun. Oleh karena itu, dengan adanya penyegaran ini harapan kami bisa memberikan dampak positif bagi penjualan properti melalui pameran,” katanya.

Ia mengatakan pada pameran yang diselenggarakan dari tanggal 20-31 Juli 2017 dan diikuti oleh 15 pengembang perumahan tersebut diharapkan dapat terjual sebanyak 70 unit rumah untuk seluruh tipe. “Mudah-mudahan tercapai karena pada pameran sebelumnya capaian penjualan rumah jauh di bawah target kali ini,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya