SOLOPOS.COM - ilustrasi rumah (bali-bisnis.com)

ilustrasi rumah (bali-bisnis.com)

JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY memperkirakan Jogja masih membutukan 100.000 hunian layak pada 2012.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Ketua DPD REI DIY, Remigius Edy Waluyo mengatakan, kebutuhan tersebut seharusnya dapat didukung pemerintah melalui program Rumah Tapak Sederhana (RTS) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

REI mengaku menyambut baik keputusan kenaikan pagu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) lewat keputusan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) yang merevisi Peraturan No.05/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan melalui KPR yang didukung FLPP.

Dalam keputusan tersebut kenaikan dibagi dalam tiga wilayah yakni wilayah 1 terdiri dari Sumatera dan Jawa selain Jabodetabek dan Sulawesi, Rumah Sejatera Tapak (RST) FLPP Rp75 juta naik menjadi Rp88 juta. Wilayah 2 yang terdiri dari Kalimantan, Maluku, NTB dan NTT naik menjadi Rp95 juta. Wilayah 3 yakni Papua dan Papua Barat harga jual maksimal Rp145 juta dengan uang muka 12,5 % dan KPR Rp126, 8 juta dan wilayah khusus yaitu Jabodetabek, Batam, Bali harga jual maksimal kini menjadi Rp95 juta.

Harga semua itu bebas PPN untuk rumah tipe 36 dan bunga tetap 7,25 % selama 15 tahun sudah termasuk asuransi baik jiwa, kebakaran dan kredit.

“Keputusan tersebut memberikan angin segar pengembang (developer) maupun konsumen, harapannya dengan kenaikan ini membuat developer semakin banyak membangun rumah murah, sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi,” kata Remigius, Jumat (1/6).(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya