Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Pendidikan Kulonprogo dinilai tidak tepat sasaran dalam memberikan dana rehabilitasi kepada sekolah.
Hal ini diungkap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Ajrudin, Jumat 22/11/2013).
Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati
Misalnya hanya digunakan untuk pengerjaan keramik dinding atau pembangunan gapura. “Padahal masih ada sekolah-sekolah yang kondisi gedung atau ruang kelasnya lebih parah,” ujarnya.
Malam ini, kata dia, akan diadakan rapat paripurna untuk membahas APBD 2014, dan juga akan menanyakan seputar validitas data dari dinas terkait. “Hal ini akan berpengaruh terhadap alokasi anggaran di tahun depan,” ujarnya.
Sementara, Disdik Kulonprogo mengeluhkan alokasi anggaran rehabilitasi sekolah rusak di Kulonprogo yang merosot dari tahun ke tahun.
Akibatnya jumlah sekolah yang mendapat jatah rehabilitasi pun berkurang tiap tahun. Tercatat, pada 2012 anggaran yang berasal dari dana alokasi khusus ini, sekitar Rp24 miliar, sementara di tahun ini hanya Rp13 miliar. Pada 2014 mendatang, diperkirakan kembali mengalami penurunan menjadi Rp8 miliar. Sementara jumlah sekolah yang direhabilitasi pada 2012 sebanyak 179 sekolah dan 2013 sejumlah 129 sekolah.
Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kulonprogo, Sarjana, menuturkan, pengurangan anggaran untuk alokasi rehabilitasi sekolah perlahan-lahan dikurangi dari pusat. “Sehingga, wajar jika tiap tahun jumlah sekolah yang mendapat jatah rehabilitasi berkurang,” ujarnya.