SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/SOLOPOS)

Seorang warga melihat lahan persawahan di wilayah Kecamatan Bulu, Sukoharjo yang tergenang air akibat luapan Sungai Buntung. Sungai ini selalu meluap tiap kali turun hujan lebat akibat tanggul yang sudah rusak. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

Seorang warga melihat lahan persawahan di wilayah Kecamatan Bulu, Sukoharjo yang tergenang air akibat luapan Sungai Buntung. Sungai ini selalu meluap tiap kali turun hujan lebat akibat tanggul yang sudah rusak. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

SUKOHARJO — Harapan warga Desa Dalangan dan Desa Lengking, Kecamatan Bulu, agar pemerintah segera membenahi tanggul dan jembatan Sungai Buntung yang jebol belum bisa terwujud. Pasalnya pemerintah baru akan merehab tanggul saluran irigasi dan jembatan Oktober 2013 mendatang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Jebolnya jembatan dan tanggul saluran irigasi yang mengalir dari Sungai Buntung mengakibatkan 100 hektare lahan pertanian milik warga Desa Dalangan dan Desa Lengking, Kecamatan Bulu, terendam setiap hujan melanda kawasan tersebut. Kondisi ini sudah berjalan selama empat bulan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukoharjo, Achmad Hufroni, kepada Solopos.com menyatakan pihaknya tidak berwenang dalam perbaikan jembatan dan talut saluran irigasi yang mengalir dari Sungai Buntung. “Kewenangannya bukan ada pada kami [Pemkab Sukoharjo], melainkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo [BBWSBS]. Jadi sampai sekarang pun kami juga belum mengecek kondisi yang ambrol karena di luar kewenangan,” katanya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Sub Bagian Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Sukoco, mengatakan perbaikan bangunan di sekitar saluran irigasi yang jebol, sesuai agenda akan dilaksanakan saat musim tanam selesai pada Oktober 2013 mendatang.

“Rehab sesuai agenda tahun ini akan dilaksanakan Oktober 2013 nanti. Karena kami juga harus menunggu petani yang lain selesai tanam. Ini [air dari saluran irigasi] yang menggunakan cukup banyak, jadi perbaikannya nanti kalau petani dirasa tidak membutuhkan air lagi,” terangnya.

Menurut Sukoco, perbaikan dan normalisasi saluran irigasi di wilayahnya akan dilaksanakan selama satu bulan. “Sesuai rencana perbaikan akan dilaksanakan dalam satu bulan. Saat pelaksanaan, otomatis air dari saluran irigasi setempat akan kami setop,” jelasnya. Sukoco berharap petani pengguna air dari saluran irigasi dapat disiplin pada musim tanam tahun ini. “Kadang kami ingin mengawali rehab, petani belum siap karena belum selesai panen. Agenda perbaikan terkadang harus bergeser,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya