SOLOPOS.COM - Satu ruang kelas yang rusak berat di SDN Ngargosari 3, Ampel, Boyolali, ditinjau jajaran Komisi IV DPRD setempat, Jumat (14/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Satu ruang kelas yang rusak berat di SDN Ngargosari 3, Ampel, Boyolali, ditinjau jajaran Komisi IV DPRD setempat, Jumat (14/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

BOYOLALI – Pembangunan fisik bagi ruang kelas sekolah yang rusak di wilayah Kabupaten Boyolali diharapkan dapat tuntas 2013 mendatang. Hingga akhir tahun ini, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat mendata ada 30 ruang kelas di 24 sekolah dasar (SD) yang rusak berat dan 344 ruang kelas rusak sedang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto, saat melakukan peninjauan ke sejumlah SD, Jumat (14/12/2012), berharap perbaikan ruang kelas yang rusak dapat tuntas 2013 mengingat jumlah ruang kelas yang rusak berat hanya sekitar 30 ruang. “Jadi kalau pembangunan fisik bisa diselesaikan 2013, pembangunan pendidikan ke depan dapat difokuskan pada peningkatan mutu pendidikan,” ujar Mulyanto.

Dalam inspeksi di beberapa SD tersebut, Komisi IV mendapati setidaknya ada dua lokal atau ruang yang rusak parah sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Saat ini, siswa Kelas I harus menggunakan ruang guru dan para guru terpaksa berkantor di rumah dinas. Anggota Komisi IV, Moh Basuni, menyatakan Disdikpora perlu memperbaiki akurasi data kerusakan ruang kelas. “Kami minta supaya akurasi data verifikasi diperbaiki, supaya rehab sekolah tersebut tepat sasaran,” tegas Basuni.

Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Disdikpora Boyolali, Darmanto, menyebutkan total ruang SD di Boyolali mencapai 3.269 kelas. Menurut Darmanto, data ruang kelas yang rusak berat sudah diverifikasi oleh tim Disdikpora. Namun dijelaskan dia, untuk ruang kelas yang rusak sedang baru sebatas laporan dan belum diverifikasi. “Sampai saat ini verifikasi masih terus kami lakukan,” terang Darmanto.

Darmanto menambahkan salah satu SD yang ruang kelasnya rusak parah dan menempati peringkat pertama yakni SDN Ngargosari, Kecamatan Ampel. Di sekolah itu, terdapat tiga ruang kelas yang rusak berat. Selain itu, letak bangunan juga terlampau dekat dengan pembangunan jalan tol, yakni hanya berjarak 15 meter dari patok tol.

Terkait data tersebut, Basuni mengatakan semestinya SDN Tanduk 1 masuk dalam prioritas perbaikan dengan kategori ruang kelas yang rusak berat. “Karena itulah saya minta ada perbaikan akurasi data ruang kelas rusak,” tegas Basuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya