SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Rencana rehabilitasi Pasar Ngarsopura, Banjarsari, Solo, terkatung-katung alias tak jelas, menyusul belum adanya laporan hasil kajian fisik bangunan dari konsultan perencana kepada Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo.

Kepala DPP Solo, Subagiyo, mengaku belum berani memastikan apakah rencana rehab pasar akan diusulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2010 atau APBD 2011. Mantan Kepala Satpol PP Solo itu mengaku tidak berani memutuskan bila tanpa detail hasil kajian konsultan perencana. “Kami harus sangat hati-hati dalam perencanaan detail bangunan. Kami masih menunggu hasil kajian konsultan,” ujarnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menjelaskan, persoalan yang menjadi fokus kajian saat ini yakni usulan pedagang supaya menjebol dinding bassement sebagai jalur keluar-masuk. Usulan pedagang tersebut tidak dapat direalisasi karena dinding bassement merupakan bagian konstruksi bangunan. Pembongkaran konstruksi berisiko membuat bangunan pasar secara makro, runtuh atau ambrol.

Subagiyo menjelaskan, menilik pada berisikonya rehab bangunan Pasar Ngarsopura, DPP memilih tidak gegabah tergesa mengajukan anggaran dalam APBD Perubahan.

Pada bagian lain, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Ngarsopura, Suratman, mengaku jengah dengan belum adanya progres rehab pasar. “Belum ada progres sama sekali. Konsultan juga belum sosialisasi detail desain pasar,” katanya.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya