SOLOPOS.COM - Gibran-Teguh menggelar jumpa pers usai dilantik sebagai Wali Kota-Wawali di Gedung DPRD Solo, Jumat (26/2/2021). (Solopos-Mariyana Ricky P.D)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah perwakilan warga Solo dan tokoh masyarakat menyampaikan masukan pada acara refleksi satu tahun kepemimpinan Wali Kota SoloWakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming RakaTeguh Prakosa di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Selasa (19/4/2022) sore.

Pengurus RT 001/RW 009 Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Marto mengungkapkan masukan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Pertama, Marto menyampaikan keterlambatan pemrosesan program Belasungkawa Kirim Akta Kematian atau Besuk Kiamat akhir-akhir ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal, Marto menilai program Besuk Kiamat menjadi program unggulan yang harus dipertahankan Pemkot Solo. Salah satunya karena program tersebut tidak dimiliki kota lain.

“Pelayanan Besuk Kiamat sedikit menurun waktu lalu. Ada kemunduran dua atau tiga hari baru selesai. Biasanya langsung saat upacara sertifikat BK [Besuk Kiamat] langsung diserahkan,” jelas dia.

Baca Juga : Refleksi 1 Tahun Gibran-Teguh Pimpin Solo: Kebut Vaksin, Ekonomi Pulih?

Kedua, Marto menyampaikan aspirasi terkait belum ada talut pada salah satu aliran sungai di lingkungan RW 008 dan RW 009 Kelurahan Joglo. Ia mengatakan permohonan talut baru tersebut berkaitan dengan peningkatan kesehatan masyarakat.

“Di Kelurahan Joglo ada satu wilayah perbatasan RW 008 dan RW 009 itu ada sungai yang belum ada talut. Masih alami. Kami mohon bisa ditangani sehingga program Kelurahan Joglo untuk sungai bersih bisa tercapai,” tutur dia.

Sarana Olahraga

Ketua RW di Kelurahan Mangkubumi, Mugiyarso, menyinggung tentang akses masyarakat umum terhadap sarana prasarana olahraga di Kota Solo. Ia menilai fasilitas-fasilitas olahraga di Solo belum dapat dinikmati masyarakat umum.

Baca Juga : Car Free Day Solo Dibuka Setelah Lebaran, Ini Syarat dari Wali Kota

Dampaknya, kata dia, anak-anak bermain bola di jalan. Ia berharap Pemkot Solo membuka akses fasilitas olahraga yang ada untuk masyarakat.

“Kami bangga dengan sarpras olahraga di Solo. Kami harap warga tidak hanya menjadi penonton di gedung-gedung olahraga yang megah itu. Kami bisa merasakan, berpartisipasi, diberikan askes,” ungkap dia.

Ketua DPC PPP Kota Solo, Edi Jasmanto, ikut memberikan masukan ihwal rencana pembangunan akses menuju RSUD Ibu Fatmawati atau RSUD Ngipang. Dia mengingatkan tentang rencana tersebut pada masa kepemimpinan Joko Widodo.

Baca Juga : Gibran Buka Suara Rencana Bangun RS & Puskesmas Baru di Solo Tertunda

Kini, rencana itu terhenti. Edi berharap, Pemkot Solo mampu menyediakan akses menuju RSUD Ngipang.

Akses RSUD Ngipang

“Dulu Presiden [Jokowi] buat RSUD Ngipang supaya ada akses dari timur ke barat, fly over. Masyarakat berharap. Sekarang sedang dibangun rel kereta api [rel layang Joglo]. Ide Presiden dulu mohon dilaksanakan agar ada akses barat ke timur untuk mempermudah ke RSUD [Ibu Fatmawati],” ujar dia.

Masukan lain datang dari pewarta foto Solo, Yoma. Dia menyinggung tentang acara kebudayaan dan pariwisata Solo masih cenderung monoton.

Baca Juga : Air Kali Jenes Sering Berubah Warna Gegara Limbah, Ini Kata Wawali Solo

Menurut dia acara budaya di Kota Solo masih membutuhkan penataan dan perhatian khusus dari pemkot. Pemerintah tidak bisa lagi menggunakan barometer ramai menjadi tolok ukur kesuksesan acara di Solo. Harapannya, acara yang tertata mampu menarik minat wisatawan.

“Salah satu usulan saya acara di Solo alangkah eloknya semua itu berbayar. Dikasih gratis tidak ada apresiasi kepada seniman. Kalau berbayar walau Rp1.000 itu apresiasi kepada yang manggung. Pelaku acara punya tanggung jawab kepada penonton,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya